Hujan Kenangan
  • Reads 561
  • Votes 53
  • Parts 8
  • Reads 561
  • Votes 53
  • Parts 8
Ongoing, First published May 06, 2017
Dari sisi asingku, aku menyebut 'aku' dan 'dia' sebagai 'kami', bukan 'kita'--seperti yang orang-orang di sekolah pikirkan, karena kenyataannya, kami tak sedekat itu. ~Namira Azzahra Pahlevi.

***

Jika aku menyebut aku dan gadis itu sebagai 'aku' dan 'dia', itu terdengar terlalu asing ... dan sedikit lebih panjang. Namun jika aku menyebutkannya sebagai 'kita' itu terdengar terlalu intim--ku rasa aku dan dia tak akan nyaman karena kami tak seintim itu. Jadi, biarkan aku menyebutnya dengan ... 'kami'. ~Cassavio Nathaniel Junianto.

***

Mereka 2 insan yang terjebak dalam sebuah peran yang sama di sekolah--sama-sama murid emas kebanggaan sekolah. Namun hal itu tak lantas membuat mereka sedekat apa yang banyak orang lain pikirkan--karena mereka memang tak sedekat itu. Mereka masing-masing hanya saling tau nama dan tau peran. Lalu mengapa mereka yang tak punya hubungan selalu disangkutpautkan?

***

@DEFstory present:

"Hujan dan Kenangan" ~ Kami tak punya hubungan, tapi mengapa selalu disangkutpautkan?
All Rights Reserved
Sign up to add Hujan Kenangan to your library and receive updates
or
#663fight
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Argavanil cover
 ARGALA cover
Kilian [END] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
FIX YOU cover
ERLAN PANDU WINATA cover
AV cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan