Redicate [JIHAN] -Jeonghan Joshua-
  • Reads 100,291
  • Votes 4,065
  • Parts 29
  • Reads 100,291
  • Votes 4,065
  • Parts 29
Ongoing, First published May 07, 2017
"Menikahlah denganku Joshua." Jeonghan kini berlutut memegang kedua tangan Joshua. 

"Tidak, aku tidak ingin menikahi om-om duda sepertimu! Kriteria calon suamiku sangatlah tinggi, dan semua sikap serta wajahmu bukanlah tipe idamanku." Joshua menolak ketus lamaran Yoon Jeonghan, seorang duda beranak satu.

Joshua kemudian meninggalkan Jeonghan yang masih dalam keadaan berlutut. Masa bodoh dengan Jeonghan yang sekarang mematung seperti orang idiot. Joshua masih ingin menikmati masa mudanya! Ia tidak ingin hidupnya sia-sia karena pria tua itu. 

Ayolah, umurnya pun baru menginjak 21 tahun. 

-

Sementara itu, Jeonghan yang baru saja ditolak mentah-mentah langsung mengubah ekspresinya. Bukannya menangis ataupun meratapi kesedihan terhadap penolakan lamaran, Jeonghan hanya tersenyum miring melihat punggung Joshua yang berlari meninggalkannya. 

' Kita lihat Shua sayang, seberapa lama kau bisa menolak pesona seorang Yoon Jeonghan' batin Jeonghan dengan niat liciknya.


Kira-kira, bagaimana lanjutan kisah asmara seorang joshua Mon dan Yoon Jeonghan? Yuk langsung aja baca ceritanya! 🤗
All Rights Reserved
Sign up to add Redicate [JIHAN] -Jeonghan Joshua- to your library and receive updates
or
#27417
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
Rafa [End💗] cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.