"Kak Daf" panggil Lea dengan tangan yang bergelayut di lengan Daffa, Daffa tak pernah risih jika Lea berkelakuan manja.
"Ya?" Daffa menoleh pada Lea dengan senyuman manisnya.
"Kenangan kita udah banyak ya?" Daffa terkekeh mendengar pertanyaan Lea, kemudian mengangguk.
"Terus kenapa? mau buat lagi?" Lea mengangguk mantap membuat Daffa terkekeh geli.
"Kak Daf..." Daffa menoleh pada Lea tanpa menyudahi kekehannya.
"Sebenernya.." Daffa menghentikan kekehannya menunggu kalimat yang akan dikeluarkan Lea selanjutnya, Daffa menaikkan kedua alisnya.
"Sebenernya..gue udah lama kagum sama Kak Daffa, udah lama suka dan sayang juga" udah lama cinta juga kak, meskipun gue tau kita sepupuan, lanjut Lea dalam hati.
Perkataan Lea membuat Daffa menatap manik mata Lea dengan serius.
Lea baru saja menyadari bahwa perkataannya barusan sangat lancang, tak seharus nya Lea mengatakan itu pada saudara sepupu nya ssndiri.
Daffa masih mematung menatap Lea tanpa bergerak dan berkata sekali pun.
"Ehm, maaf kak, gue lancang, ga seharus nya gue bilang gitu sama sepupu gue sendiri, sorry, permisi kak" Lea beranjak meninggalkan Daffa yang masih mematung.
Air mata Lea terjatuh, Lea merasa bersalah setelah mengatakan itu.
Apakah hubungan persaudaraan gue sama Kak Daffa bakal baik- baik aja setelah ini?, batin Lea. Disisi lain Lea merasa lega telah mengungkap kan perasaannya pada sepupunya.
Lea trauma, Lea takut mendapatkan respon buruk dari Daffa, mulai saat ini Lea berusaha menghindar dari Daffa.
Lea serius ngomong gitu? sama kayak perasaan gue Le, tapi kenapa lo pergi?, batin Daffa.
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)