My Perfect Husband [TAMAT]
  • Leituras 428,578
  • Votos 17,157
  • Capítulos 34
  • Leituras 428,578
  • Votos 17,157
  • Capítulos 34
Concluído, Primeira publicação em mai 08, 2017
[ Completed ]

• Book Series #1 •

Anastasya Prilly, gadis liar dengan penuh kebebasan. Pagi hari ia harus berangkat ke kampus. Sepulang dari kampus istirahat atau pergi belanja. Malam harinya pergi clubbing, pulang, tidur. Begitulah aktivitas yang di lakukan Prilly setiap harinya.

Jangankan di suruh shalat, dosa pun dia tak tahu. Toh, kalau dia mati tidak ada yang peduli. Biarkan saja Prilly melakukan apa yang dia inginkan.

Sampai akhirnya ia bertemu dengan Alivin Rahardi si pria kaku dan tidak peka terhadap sekitar.

===o0o===

     "Anjing, lo pikir rumah gue tempat pembuangan sperma?!"

===o0o===

     "Dasar cowok kaku!"

The work I did was interrupted during my spare time. The reader is the motivation for me to keep writing. ( Dilindungi oleh Undang-Undang )

Strated : 09 Mei 2017
End : 30 Desember 2017

Higest Rank : #66 in Misteri (11 mei 2018)
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar My Perfect Husband [TAMAT] à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#25aliprilly
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Sekretaris & CEO , de Cerita03715
24 capítulos Em andamento
Allisya tipe perempuan cuek, tak ada satupun lelaki yang berani mendekati dirinya. Dia hanya ingin fokus dengan kariernya saja. Adit terus berjuang untuk mendapatkan hati Allisya sepenuhnya. Walaupun lelaki itu selalu mendekati Allisya. Apa yang akan terjadi disaat Adit memperjuangkan cintanya dengan Allisya? "Siapa yang menyuruh Ratu mengantarkan surat kepada saya?" tanya Adit dengan nada suara tinggi, bertanya pada sekretarisnya itu. "Saya yang menyuruh dia untuk mengantarkan suratnya kepada Bapak," jawab Allisya dengan nada takut, ia hanya takut bosnya itu akan memarahi dirinya. "Bukankah tugas seorang sekretaris itu adalah mengantarkan surat kepada atasannya?" sindir Adit, menyindir sekertarisnya agar dia tahu apa yang di lakukan dirinya itu salah besar. "Em... Iya saya tahu, tapi saya sedang sibuk. Jadi, saya menyuruh Ratu saja yang mengantarkan suratnya." Allisya pun tahu, kalau yang di perbuat dirinya itu salah. Tetapi, ia sedang malas bertemu dengan bosnya. Jadi, ia menyuruh salah satu karyawannya untuk mengantarkan surat dokumen itu kepada bosnya. "Kamu tahu tidak, saya paling tidak suka dengan tugas yang seharusnya menjadi tugas sekretaris lalu di lemparkan ke karyawan lain." Adit meletakkan surat dokumen itu ke atas meja sampai terdengar suaranya. Membuat Allisya hanya terdiam saja, ia pun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dirinya memang salah, tapi ia juga sedang kesal dengan bosnya hanya karena permasalahan saat tadi. "Iya maaf Pak saya salah," ucap Allisya. "Saya tidak mau tahu, kamu harus mengulanginya lagi." "Maksud Bapak apa? Apa saya harus mengantarkan surat dokumen ini ke ruangan Bapak?" jelas Allisya. "Iya, saya hanya mau kamu yang mengantarkan surat dokumen ini ke ruangan saya sekarang." "Kalau bukan bos gue, udah gue marahin kali yah. Kesal banget deh, tadi dia yang ngusir gue. Sekarang aja, malah nyuruh-nyuruh gue segala. Emang yah, bos itu sangat menyebalkan sekali."
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
Sekretaris & CEO  cover
I'm the male lead's wife? cover
Babysitter my love ( lanjutan ) END cover
MAHAR ✅ cover
musuhku, masa depanku 2❤ cover
Married With Bos Girls [Completed](Private)#Wattys2018✔ cover
What If? cover
My Teacher Is My Husband cover
My sweet docter  cover
Between Us cover

Sekretaris & CEO

24 capítulos Em andamento

Allisya tipe perempuan cuek, tak ada satupun lelaki yang berani mendekati dirinya. Dia hanya ingin fokus dengan kariernya saja. Adit terus berjuang untuk mendapatkan hati Allisya sepenuhnya. Walaupun lelaki itu selalu mendekati Allisya. Apa yang akan terjadi disaat Adit memperjuangkan cintanya dengan Allisya? "Siapa yang menyuruh Ratu mengantarkan surat kepada saya?" tanya Adit dengan nada suara tinggi, bertanya pada sekretarisnya itu. "Saya yang menyuruh dia untuk mengantarkan suratnya kepada Bapak," jawab Allisya dengan nada takut, ia hanya takut bosnya itu akan memarahi dirinya. "Bukankah tugas seorang sekretaris itu adalah mengantarkan surat kepada atasannya?" sindir Adit, menyindir sekertarisnya agar dia tahu apa yang di lakukan dirinya itu salah besar. "Em... Iya saya tahu, tapi saya sedang sibuk. Jadi, saya menyuruh Ratu saja yang mengantarkan suratnya." Allisya pun tahu, kalau yang di perbuat dirinya itu salah. Tetapi, ia sedang malas bertemu dengan bosnya. Jadi, ia menyuruh salah satu karyawannya untuk mengantarkan surat dokumen itu kepada bosnya. "Kamu tahu tidak, saya paling tidak suka dengan tugas yang seharusnya menjadi tugas sekretaris lalu di lemparkan ke karyawan lain." Adit meletakkan surat dokumen itu ke atas meja sampai terdengar suaranya. Membuat Allisya hanya terdiam saja, ia pun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dirinya memang salah, tapi ia juga sedang kesal dengan bosnya hanya karena permasalahan saat tadi. "Iya maaf Pak saya salah," ucap Allisya. "Saya tidak mau tahu, kamu harus mengulanginya lagi." "Maksud Bapak apa? Apa saya harus mengantarkan surat dokumen ini ke ruangan Bapak?" jelas Allisya. "Iya, saya hanya mau kamu yang mengantarkan surat dokumen ini ke ruangan saya sekarang." "Kalau bukan bos gue, udah gue marahin kali yah. Kesal banget deh, tadi dia yang ngusir gue. Sekarang aja, malah nyuruh-nyuruh gue segala. Emang yah, bos itu sangat menyebalkan sekali."