Menjadi transformasi paling berbeda di keluarga bukanlah hal yang mudah bagi Junex. Ayahnya, Antonio adalah polisi. Ibunya, Cecilia adalah polwan. Kakaknya, Tommi adalah polisi muda. Adiknya, Ria, bercita-cita menjadi polwan, serta adik bungsunya, David, bercita-cita dan berambisi menjadi polisi. Sementara Junex sama sekali tidak ada ketertarikan menjadi polisi. Dibandingkan masuk ke akademi kepolisian, Junex memilih sekolah di salah satu SMA favorit, yaitu SMA Sayon. SMA ini terkenal, dan bahkan kelak akan menjadi sekolah rintisan internasional. Karena begitu bersikeras, Junex diberi keringanan. Pada akhirnya sang ayah memberi kesempatan untuk Junex bersekolah di SMA, tapi dengan syarat, tidak boleh membuat berbagai macam bentuk masalah. Jika Junex membuat masalah di sekolah, Junex akan dipindah ke akademi kepolisian. Di Sayon, terdapat Kelas khusus yang sering disebut sebagai Jack Rose. "Jack Rose" sebenarnya sebutan bagi deretan kelas-kelas khusus di Sayon, mulai dari beberapa kelas yang berprestasi. Junex tahu keputusannya masuk ke SMA bukan lah suatu yang kebetulan. Ia merasa jika ia bisa berprestasi seperti siswa kelas khusus, keluarganya tidak akan lagi memaksanya menjadi polisi. Ia dan kedua teman sejolinya, Lea dan Elid mulai serius untuk masuk ke kelas Jack Rose. Namun masalah pun datang, Siswa Jack Rose sering melakukan bully dan diskriminasi terhadap Kelas Regular, bahkan lebih kepada kekerasan. Selain itu sering terjadi ketidakadilan yang didapatkan oleh kelas regular. Kelas regular tidak mendapatkan keistimewaan seperti Jack Rose. Perlawanan spontan pun dilakukan Junex atas sikapnya yang tidak begitu terima dengan sikap ketua Jack Rose, Keanu. Perlawanan Junex dan kedua temannya terhadap Jack Rose menciptakan perkelahian. Dan membuat mereka bertiga menjadi mahluk paling dihindari di sekolah. Semenjak itu ketiga sejoli bersumpah akan menyingkirkan Jack Rose dari Sayon. Bagaimana kisah mereka bertiga menghadapi dan melawan Jack Rose?
30 parts