Takdir begitu kejam menjebak Yonghwa dalam situasi yang mengharuskannya selalu bersama gadis kasar, manja dan lemah itu. Yonghwa membencinya, sampai rasanya ingin membunuh. Yonghwa membencinya, iblis bertopeng perempuan yang sukses membuat darahnya mendidih ke titik tertinggi, seolah-olah dia pria pecundang yang kasar dan tak menegakkan emansipasi wanita. Yonghwa membencinya, gadis yang selalu mengganggu ketenangan hidupnya, membayangi setiap langkahnya dan tanpa permisi menerobos masuk ke dalam mimpi indahnya. Yonghwa membencinya, karena itu dia selalu memikirkannya.