Kata orang masa SMA adalah masa-masa terindah. Dimana kita menemukan cinta pertama. Dimana kita bebas sebagai remaja. Begitupun bagi Nada. Masa SMA-nya dimulai dengan sangat indah. Namun berakhir menyedihkan. Menurut Nada, apa yang terjadi adalah takdir. Nasib. Nada tidak perlu melakukan perubahan. Nada hanya perlu mengikuti arus. Tapi sampai kapan Nada akan seperti itu ? Hidup dalam bayang-bayang semasa remaja-nya. Berusaha melupakan apa yang tidak patut dilupakan. Seharusnya Nada belajar menerima apa yang telah terjadi. Belajar menganggap masa lalu juga bagian dari pondasi kehidupannya. Ada beberapa nama yang sangat berarti namun Nada mencoba melupakannya. Padahal nama-nama itulah yang 3 tahun belakangan mencampuri dunia-nya. Terkadang Nada bertanya-tanya. Apa kabar mereka semua ? Mereka yang pernah hadir di hidup Nada. Mereka yang memberi canda tawa dan tangisan, yang mengajarkan dendam serta rasa sayang kepada Nada. Terlalu banyak kisah di memori Nada. Bagi Nada, butuh waktu beberapa tahun untuk me-reset memori itu. But the reality, Nada tidak pernah bisa melupakannya.
1 part