. . . " Dia bukan seorang putri, namun bukan juga seorang gadis biasa. Dia berbeda. Dan karena perbedaan itulah, membuatku memilihnya." - Princess's Knight - . . . Amarah dan darah, dua hal yang ia lihat saat itu. Kematian seseorang yang sangat dikenalnya, di depan matanya. Namun ia tak bisa berkata, ia tak diizinkan berucap. Hingga akhirnya ia membisu, menahan perih dan takut yang menjadi satu. Dia tidak terlahir dengan darah seorang ratu, bukan juga putri seorang bangsawan bergelar tinggi dengan perhiasan mewah di tubuh. Dalam darahnya mengalir kekuatan kesatria, keberanian dan rasa haus darah. Ya, ia haus akan darah orang-orang yang berani menggoyahkan kekuasaan rajanya, dan berusaha menghancurkan negerinya. Juga, haus akan darah orang itu, orang yang menghunuskan pisaunya pada orang yang berharga untuknya. Karena orang itu harus membayarnya, untuk darah yang telah dialirkan. Dia akan membalasnya. Suatu saat nanti. . . . - Princess's Knight -