( WARNING 18++ )
"Kamu mempunyai payudara yang besar, Lissa. Kenapa selama ini kamu menyembunyikannya?" tanyanya begitu heran.
"Aku benci memiliki payudara, brengsek!"
"I will make you understand. Lubang wanita di khususkan untuk para pria. Dan kali ini, aku akan mengajarkanmu berhubungan sex dengan pria jauh lebih nikmat dibandingkan sesama jenis. Trust me."
Lissa Prahayu Fukazawa. Dari jauh, tidak ada yang salah dari putri pasangan Souta Fukazawa dan Wizzy Prahayu Kozue. Namun dari dekat semua orang akan mengetahuinya bahwa ia seorang wanita yang "Cacat"
Di usianya yang menginjak 23 tahun, Lissa tak pernah malu karena julukannya yg "Unnormal" tersebar di seluruh berita. Kenyataan bahwa ia tertarik dengan sesama jenis bukan dengan lawan jenis semestinya membuatnya sering menjadi bahan perbincangan hangat.
Giardina Ello Candellar. Siapa yang tidak mengenal putra tampan dari pasangan panas Ken Candellar dan Stella Haruno.
Semua bakat yang ada pada ayahnya menurun padanya, bahkan sifat buruk playboy dan bejatnya juga ikut mengalir di dalam darah Ello. Baginya, wanita itu hanyalah sebuah perhiasan yang dapat dibeli, dipakai, lalu dibuang dengan yang baru.
Sebagai seorang teman sekaligus musuh bagi Lissa. Visi dan misi Ello adalah mengembalikan Lissa ke jalan wanita yang seharusnya Tuhan ciptakan. Namun, percikan api dari kedua lawan jenis ini tidak ada yang mau mengalah. Api yang seharusnya padam kini berubah menjadi api hitam yang memilukan untuk Ello dan Lissa.
----------
~Story of the three twins (1/3)
~SLOW UPDATE
Mendadak kehilangan pekerjaannya, Runa Anantari kini sah menjadi orang paling memprihatinkan di keluarganya.
Berusia tiga puluh tahun, jomblo, ditambah lagi pengangguran.
Namun, dunia Runa dibuat jungkir balik ketika William Arlan, aktor paling ngetop se-Indonesia yang sukses menggeser posisi Nicholas Saputra sebagai most wanted bachelor, tiba-tiba menawarkan pekerjaan kepadanya.
"Sebentar..." Runa mengangkat sebelah tangannya. Keningnya berkerut dalam, meragukan kalimat di luar nalar yang baru saja ia dengar. "Barusan lo bilang apa?"
"Gue bilang, gue sedang menawarkan pekerjaan buat lo," Arlan menyesap kopinya dengan tenang. Pria berkacamata itu meletakkan cangkirnya di atas meja sebelum melanjutkan. "Jadi istri gue."