89 Days Later
  • Reads 729,955
  • Votes 57,536
  • Parts 34
  • Wattys winner
  • Reads 729,955
  • Votes 57,536
  • Parts 34
  • Wattys winner
Complete, First published May 24, 2017
[WattysID 2020 Winner: Young Adult]

Di hari pertama PKL-nya, Miki tidak menduga akan diputuskan begitu saja oleh pacarnya, Nikko. Ketika mencoba melupakan perasaannya untuk sang mantan, Miki malah terlibat terlalu jauh dengan Elang dan Priko.

Miki dengan senang hati dijemput oleh pacarnya Nikko di hari pertama PKL-nya, hanya untuk mendapati Nikko minta mereka putus. Belum lagi permasalahan yang baru saja menimpa keluarganya membuat Miki semakin gundah. Mencoba menanggalkan perasaannya, Miki ingin fokus pada tugas yang diberikan, ditemani Priko dan Elang yang belum lama dikenalnya. Tetapi, semuanya menjadi semakin rumit ketika Nikko memintanya kembali dan Elang memutuskan untuk memperkenalkan diri sebagai pacar baru Miki tanpa persetujuan gadis itu. Lalu, ada Priko, yang muncul tiba-tiba di rumahnya dan mendapatkan dukungan-tanpa diminta-dari sang Ayah karena mereka sudah saling mengenal sebelumnya. Saat semua itu terjadi hanya beberapa hari sejak dimulainya PKL, siapa yang tahu apa yang akan terjadi 89 hari kemudian?

© Juni 2017 by Kansa Airlangga
All Rights Reserved
Sign up to add 89 Days Later to your library and receive updates
or
#66bahasa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hujan Di Penghujung Kemarau ✓  cover
My Maid 21+ cover
Starla cover
Cinta Salah Kirim cover
Dia dan Ilusiku [Completed✔] cover
Di bawah Bayangan Sakura  cover
Bukan Salahnya Hujan (Completed) cover
Diucapkan Saat Sedang Jatuh Cinta cover
MADEIRA [Sudah Dibukukan] cover
Om Rony cover

Hujan Di Penghujung Kemarau ✓

32 parts Complete

[TAMAT] Musim Series 1 : Hujan Di Penghujung Kemarau 🍂🍂🍂 Hujan sore itu turun sangat deras, membasahi kota Jogjakarta yang gersang akibat kemarau panjang. Seorang perempuan berlari kecil menuju halte, menutup kepala dengan telapak tangannya agar terhindar dari rintikan air hujan yang semakin deras. "Aduhh, tumben banget hujan," keluhnya sambil mengibaskan jaketnya yang basah akibat guyuran hujan. "Kapan coba hujannya reda. Beneran nyusahin banget." Hening tercipta karena perempuan itu hanya berbicara kepada dirinya sendiri. Lalu, ditengah keheningan itu, suara berat keluar dari mulut seseorang. "Kadang hujan itu bukan sesuatu yang perlu dikeluhkan, karena ada segelintir orang di luar sana menanti turunnya hujan." 🍂🍂🍂 Inilah kisah Kala, seorang gadis desa dengan sejuta mimpinya. Ia hidup di tengah masyarakat yang kolot dan terikat oleh budaya patriarki. Standar masyarakat yang tinggi terhadap perempuan menjadi hambatan besar baginya untuk mencapai impiannya. Namun, takdir berbicara lain ketika pelita di hidup Kala tiba-tiba terlepas di saat semua mimpinya dapat tergenggam. . . . . . Hujan Dipenghujung Kemarau Written By Aisha Nabila ⚠️Disclaimer : Sensitive Content, Stigma, Patriarchy, Harsh Words, Mental Illness, Selfharm, Physical Abuse, Suicidal Thoughts, Depression, Not Recommended For Underages.