Love Is Real
  • Reads 202
  • Votes 30
  • Parts 5
  • Reads 202
  • Votes 30
  • Parts 5
Ongoing, First published May 26, 2017
Ini kisah mereka. Dua orang yang bertolak belakang. Yang satu... bisa dibilang nerd. Dan yang satu nya lagi... bisa dibilang bad. Ini kisah mereka. Dua orang yang bagaikan bumi dan langit. Bagaikan air dan minyak. Bagaikan Matahari dan Samudera. Sulit menyatu karena berbeda kepribadian. 
Tapi, seiring berjalannya waktu dan mereka yang mulai mengenal satu sama lain, apakah wajar jika perasaan aneh itu muncul? Perasaan yang membuat 'dia' ingin selalu di dekat-nya. Apakah itu cinta? Entahlah. 'Dia' tidak yakin, karena perasaan nya hanya milik seseorang dari masa lalu nya. 

'Bila saya benar benar mencintai yang pertama tidak akan ada yang nama nya yang kedua'

Jadi, lebih memilih membuat awal yang baru dengan konsekuensi perasaan atau kah mempertahankan yang lalu dengan segala kebimbangan?

Jika saya memilih yang pertama apakah mungkin kita di takdirkan bersatu begitu pula dengan yang kedua.
Karena takdir tuhan lah yang menentukan bukan kita yang memilih.
All Rights Reserved
Sign up to add Love Is Real to your library and receive updates
or
#269bimbang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
My Maid 21+ cover
Kilian [END] cover
CAMELIA [END] cover
 ARGALA cover
ERLAN PANDU WINATA cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover

Argavanil

34 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"