Just Love the Past
  • Reads 249
  • Votes 28
  • Parts 2
  • Reads 249
  • Votes 28
  • Parts 2
Ongoing, First published May 28, 2017
Mature
Shingeki no Kyojin Fanfiction
Hajime Isayama

Hanya meminjam beberapa karakter ciptaan Hajime Isayama.

Summary,


Eren Jaegar menyukai kakak kelasnya yang sangat berkharisma.Sedangkan Eren hanya orang biasa yang mencukupi kebutuhan hidup dengan bekerja di sebuah toko bunga yang kemudian tutup mendadak.

Tak putus asa ia kembali mencari pekerjaan hingga akhirnya mendapat lowongan pekerjaan di sebuah club malam.Eren yang merasa tak punya pilihan lain akhirnya menerima pekerjaan itu.

Bamun hak tak terduga terjadi,seorang pria memesannya!!
Pada gaji pertamanya,ia memutuskan untuk memberikan hadiah pada kakak kelasnya yang akhirnya di tolak mentah-mentah dan mengucapkan kata-kata kasar yang membuat hati Eren seperti di tusuk ribuan belati.
All Rights Reserved
Sign up to add Just Love the Past to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.