Langit

Sekolah

Suka duka jadi pelajar yang mengharuskan lu semua, termasuk gue untuk bisa beradaptasi dan bertahan serta berjuang agar mendapat nilai bagus, jadi anak yang lurus-lurus aja dan yang pasti gak jadi korban bully ataupun si pem-bully itu sendiri.

So, selama 12 tahun gue sekolah setidaknya ada satu atau dua kejadian bahkan lebih yang layak di jadikan kenangan untuk gue ingat di masa dewasa dan tua nanti. Yang bakal bisa gue ceritain sama anak dan cucu gue. Se engga nya gue pengen kasih tahu sama mereka kalo sekolah itu gak se-boring dan sekaku kedengerannya.

Dan, dari sinilah cerita gue berawal.

Gue Abel,

Gadis biasa aja yang berharap punya kisah yang luar biasa, bukan orang yang suka matematika atau IPA. Gue cuma Abel Hanindya Laksita, gadis yang suka mengagumi tulisan dan berharap suatu saat bisa jadi penulis kayak Cornelia Funke dan Andrea Hirata.

Gadis biasa yang secara tidak sengaja di pertemukan dengan cowok istimewa.

Awan Adhitama Narendra.

Ice Price yang awalnya gue kira cuman ada di film atau cerita fiksi doang. Kaku, menyebalkan, jutek dan egois.

"Ganteng sih, tapi kalo nyebelin buat apa?"

---

Gue Abel,

Pengagum langit dan semesta.

Selamat datang di hidup gue yang entah bagaimana lu akan mengartikannya.

"Kenapa juga nama lu harus Awan? Dari sekian banyak nama yang ada di dunia ini, kenapa Awan?"