Hunter Andersson tak pernah menyangka seekor gagak yang ditemuinya akan merubah hidupnya. Hunter adalah seorang anak dari keluarga yang baik. Keluarga Andersson adalah keluarga yang dekat dengan sang Raja. Cukup dekat untuk disebut tangan kanan Raja dalam masalah politik. Suatu saat, kedua orangtuanya dibunuh. Tidak ada yang tahu siapa pelakunya. Pemakaman kedua orangtuanya berlangsung haru, sampai seekor gagak tiba-tiba hinggap di bahu Hunter. Gagak itu bertanya pada Hunter, apakah ia mau melenyapkan rasa takutnya yang paling dalam? Gagak itu memberikan salah satu bulunya pada Hunter. Semuanya, semua orang yang menghadiri pemakaman itu, terdiam sesaat. Sebelum akhirnya menangkap Hunter sebagai penyihir. Dipenjara, disiksa, dan akan dihukum mati, Hunter memutuskan untuk menuliskan kekesalannya pada surat terakhir sebelum eksekusi hukuman matinya. Bahwa ia, Hunter Andersson takut mati. Lalu, tujuh ratus tahun berlalu...