(Repost dan pindah ke KBM, Karyakarsa, dan Kubaca)
Dengan perbaikan POV serta penyusunan kata dan kalimat yang jauh lebih baik, supaya kalian lebih nyaman dalam membacanya. 😘😘
Wanita 29 tahun itu, telah menghabiskan waktunya sebagai pemilik dari Cherry Walter. Beberapa tahun dia lewati dengan sebutan mommy dari gadis cantik itu.
Ketika ayah bayi mungil itu, Bryan Walter menemukannya dan meminta kembali haknya, Tania jadi bimbang. Bagaimana tidak, dirinya telah terlanjur mencintai bayi yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri tersebut. Banyak yang ia korbankan untuk Cherry. Air mata, tenaga, cintanya, darahnya, hidupnya. Bahkan Tania harus rela menyandang nama Walter dari Vivian demi putrinya.
Sudah 5 tahun Tania hidup menjadi Nia Walter, ibu dari Cherry Walter. Mungkinkah setelah Cherry kembali pada orang tua kandungnya, Tania bisa kembali kepada hidupnya, sementara waktu sudah merubah semua.
Danu tidak pernah terbayangkan kalau dia bercerai dari Minda tapi memang jalan hidup tidak pernah bisa ditebak. Minda lebih memilih karuer ketimbang dirinya dan putri kecil mereka, Marieska yang baru berumur empat tahun.
Meskipun sudah menjadi single father selama setahun tetap saja Danu kesulitan menyeimbangkan antara karier dan kehidupan pribadinya. Dia berusaha menjalankan bisnis sambil mengasuh Marieska seorang diri.
Siang ini Danu menjemput Marieska di sekolah TK setelah Danu selesai meeting dari pagi sampai siang. Marieska terlihat berjalan riang digandeng seorang perempuan muda tanpa seragam.
Sekolah sudah sepi karena memang Danu terlambat menjemput anaknya.
"Selamat siang, Pak Danu. Saya Firda trainee Guru kelas Marieska." Kata perempuan muda dalam balutan dress putih bunga-bunga pink.
"Halo, salam kenal." Kata Danu.
"Bapak.. Pak Danu baik-baik saja?" Tanya Firda.
"Papi keringat dingin. Papi.. Are you hungry?, " Tanya Marieska.
"Papi cuma lapar nanti kalau sudah makan, papi kuat lagi." Kata Danu gemetar.
"Kantin sudah tutup dan bekal Marieska juga habis. Jadi papi tidak bisa makan dan minum. Tapi Miss Firda punya susu, papi bisa nenen." Kata Marieska.
Firda kaget dengan ucapan Marieska tapi memang bocah itu berkata jujur. Danu berfikir seandainya dia memaksakan menyetir mobil dengan kondisinya sekarang itu juga berbahaya.
"Pak.. Pak Danu.. " Kata Firda.
"Cepat susui papi, Miss. Nanti papi keburu pingsan." Kata Marieska.