Suasana diruang pertemuan itu sudah mirip kuburan meskipun ada sekitar sepuluh orang didalamnya,beberapa dari mereka yang berbicara hanya akan berbisik,seakan takut diomelin kalau mereka meninggikan suara mereka,tapi kebanyakan dari mereka memilih untuk diam dan menunggu.Sekali sekali kalau tatapan mereka kebetulan bertemu,mereka akan tersenyum kaku satu sama lain,sebelum kemudian menunduk atau melihat kearah mereka.
Mayoritas orang orang ini adalah keluarganya,keluarga yang sudah dia tidak temui selama hampir sepuluh tahun,dan dia tidak peduli kalau dia tidak bertemu dengan mereka lagi selama sepuluh tahun kedepan, yang dia inginkan adalah menyelesaikan pertemuan ini secepatnya supaya dia bisa mengambil penerbangan pertama kembali ke berlin.Kembali kekehidupan yang dibangun dengan susah payah olehnya,sendiri,tanpa bantuan siapa pun.terutama dari orang orang yang berada diruangan ini.
Anak perempuan yang duduk di hadapannya kembali menatapnya,membuatnya bergidik.Tatapannya terlalu dalam untuk anak berumur sembilan tahun,dia tidak percaya bahwa anak perempuan ini adalah blu,adik tirinya,karena mereka tidak ada mirip mirip nya sama sekali. Dia melirik wanita yang duduk di sebelah Blu,Poppy mamanya Blu.Dia berumur 15 tahun ketika blu dilahirkan oleh poppy,istri ketiga papa.Papa adalah drumer Legendaris indonesia yang super playboy.Sebagai anak AbG pada umumnya,pada saat itu dia tidak mau ada urusan apa apa dengan adik tirinya ini.Dia sudah terbiasa mengatur hidupnya sendiri setelah mama meninggalkan sewaktu ia berumur 10 tahun.Dia tidak ingin seorang bayi yang bisa nya hanya menangis,mengganggu rutinitasnya.