Oke. Sebelum menyelam lebih jauh ke dalam kronik hidupku, ada baiknya kalau kita berkenalan dulu supaya tidak canggung.
Namaku Dee. Aku punya saudara kembar yang satu juta kali jauh lebih manis daripada aku. Mamaku perfeksionis dan dia wanita karir sukses yang membenci suaminya. Ralat, mantan suaminya.
Aku adalah produk broken home, versi yang berbeda dari kebanyakan novel. Karena tahu, kan? Aku nggak serusak itu. Dan nggak semua anak broken home adalah produk gagal. Kami bukan mutan yang gagal dikembangkan di laboratorium. Soalnya, di dunia ilmiah kan nggak pernah pakai manusia buat media percobaan mutasi genetik.
Tapi kadang-kadang, bersumber dari pemikiran Mama kalau aku adalah manusia paling absurd yang pernah dikenalnya, aku jadi bertanya-tanya.
Apa jangan-jangan, aku memang mutan yang datang dari angkasa luar?
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.