Lukisan
  • Reads 98
  • Votes 7
  • Parts 2
  • Reads 98
  • Votes 7
  • Parts 2
Ongoing, First published Jun 01, 2017
Arabella Van Earth, seorang gadis bangsawan terkenal pada awal abad 18 yang hilang tanpa jejak, setelah dirinya dilukis oleh seniman misterius.

Kini, memory yang tersisa dari dirinya ialah sebuah lukisan usang yang selalu membawa sial bagi setiap orang yang ingin memilikinya.

Adakah seseorang yang sanggup memiliki lukisan terkutuk itu?

                        __________

Arabella Van Earth
"Hei kau!...kau adalah korban selanjutnya,aku akan membunuhmu!"
Ancamnya.

Arron Balder andreas
"Langkahi dulu mayatku" Ucapnya dengan smirk bibirnya

"Ha tenang saja aku akan melakukannya setelah membunuhmu terlebih dahulu"    Ucap arabella sambil menghadapkan senjatanya.

"Heh kepalamu terbentur ya? Mau menyerangku memakai senjata bodohmu itu? Lucu sekali" Ucap arron sambil tersenyum miring.

"Beraninya kau! Kau meremehkan ak.."  Cup! 
Perkataan bella terhenti ketika arron tiba-tiba mencium bibirnya.

"Apa kau masih ingin membunuhku?"
Bisik arron di telinga bella sambil melingkarkan tangannya
 di pinggang rampingnya.

"Ugh dasar brengsek!" Ucap bella kesal sambil memalingkan wajahnya yang merah merona."


"Tapi kau suka kan?"
Ucap arron sambil tersenyum.


Cerita ini saya buat melalui pikiran saya sendiri tanpa mengopi paste cerita orang lain, jadi jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah kebetulan semata. Masih penulis amatir, jadi mohon dimaklumi ya😇
All Rights Reserved
Sign up to add Lukisan to your library and receive updates
or
#230fan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Second Choice cover
Hantu Tampan Nakal cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
Hello, KKN! cover
Fake Boyfriend [END] cover
Hyper cover
WEST : THE SUN FROM ANOTHER STAR cover
Bosku Istriku [SELESAI] cover
OBSESSED (21+) cover
Double Trouble cover

Second Choice

41 parts Complete

Gaura Gyana harus menikah dengan Wirabadra Pangestu, karena sang kakak -Serena- menghilang tiba-tiba seminggu sebelum pernikahan dimulai. Gaura tidak bisa menolak, karena sebagai anak angkat, ia tidak berhak banyak menuntut. Ia bersedia menikah dengan Badra, meski gadis itu tahu jika bersamanya hanya sekadar pelampiasan untuk lelaki itu.