Story cover for Kecerobohan RINDU /on Going/ by sherlygoran
Kecerobohan RINDU /on Going/
  • WpView
    Reads 699
  • WpVote
    Votes 91
  • WpPart
    Parts 31
  • WpView
    Reads 699
  • WpVote
    Votes 91
  • WpPart
    Parts 31
Ongoing, First published Jun 02, 2017
aku sedang belajar untuk mendamaikannya dengan hati, sebab bagian bernama rindu itu tak bisa kuhindari dalam sekali klik. 

aku memapah rindu itu bersamaku dalam bayangan dan kenangan, membuatnya begitu ceroboh merebut duniaku yang dahulunya  begitu memikat

aku bahkan tak bisa menghindarinya saat ia begitu egois memonopoli setiap inci pikiranku, merebut ruang di isi kepalaku, berguyon tentang ketakmampuanku melepasnya

aku mengutuknya, tetapi ia semakin asyik mendominasi, mengetuk setiap tingkap hatiku, menerobos dan memasukinya tanpa permisi lalu berdiam di sana tanpa peduli

Bukankah rindu lebih kejam dari cinta? Dia mengguruiku dan tersenyum sombong meledekku, dan aku bahkan tak punya kata yang tepat untuk membalasnya.

"Cinta bisa kau hentikan, kau ganti dengan benci, ataupun perasaan yang bertolak belakang, tetapi bagaimana dengan aku yang bernama rindu? Aku akan menggerogotimu sampai habis energimu!" Katanya dengan kejam saat aku berusaha memisahkannya dari hidupku.

Bisakah kau hentikan saat ia terlalu lama berdiam di hatimu? Merenggut hari-hari santaimu dan merecoki pikiranmu setiap saat?

Kecerobohanmu, Rindu!
All Rights Reserved
Sign up to add Kecerobohan RINDU /on Going/ to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
flashback~ by iwvlyhhh
20 parts Complete Mature
entah apa yang membuat hati aku tidakk yakin untuk bisa melupakanmu,untuk bisa menjauhimu.karna bagiku, aku tidak lagi dalam sebuah awalan percintaan ini adalah isi paragraf dalam ceritaku,aku tau ini semua akan membuatmu risih karna sikapku yang terus menerus memkasakan agar aku selalu menjagamu lewat berkomunikasi,aku tau semua telah jelas dan bagiku,aku harus mengerti dan harus paham apa maksudmu apa mau kamu.aku hanya ingin kamu memberi aku perhatian lebih.aku tau kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dan wajar kalau kamu mencari wanita lain yang akan menemani hari-harimu.tapi apakah aku bisa berdiri tegak untuk melihat kamu bersanding dengan wanita lain?tidak akan mudah untuk berdiri kokoh dalam melewati angin yang terlihat biasa saja padahal angin itu keras dan bisa membuatku terbawa terapung-apung seperti halnya aku akan keterjerumus omongan oranglain tentang kamu atau hubungan kamu dengan wanita lain.apakah tidak ada rasa cinta dalam hatimu untuk ku?apa tidak ada lagi kesempatan untuk aku menjaga,menemani hari-harimu seperti tahun lalu?aku tau waktu tidak akan datang 2 kali aku hanya ingin kamu yang memulai obrolan bukan sebaliknya aku yang memulai dan aku juga yang mengakhiri karna sikapmu yang membuatku tidak lagi yakin bahwa aku bisa melanjutkan obrolan itu.perkataanmu,sikap dan prilakumu yang membuat aku selalu lemah dalam sebuah percobaan yang aku yakinkan kan bahwa aku bisa bisa dan bisa..please don't forget me:( i need you:) you are my everything:) I miss the memory while with you, you are the one who has managed to make me fall in love and heartbroken:')
You may also like
Slide 1 of 10
TOO MUCH (Tamat) cover
SUGAR SUGAR LOVE (TAMAT) cover
1098 day without you [END] cover
Villain Also Has A Reason [END] cover
obsesi seorang mantan pacar  cover
BUNGA KEMBALI cover
BYE, MANTAN! (TAMAT) cover
flashback~ cover
antah-berantah cover
Random story cover

TOO MUCH (Tamat)

26 parts Complete

Why aku harus menjalani rentetan kesialan? Tidak bisakah aku sekadar bernapas tanpa perlu mencemaskan apa pun? Mengapa aku harus melanjutkan hidup sebagai karakter bodoh yang faaaaake banget, sih? Orang lain pasti mampu mengambil alih jalan cerita dan mencampai puncak kesuksesan. Namun, aku tidak begitu. Jangankan merancang rencana memperbaiki ekonomi, sekadar berusaha leher tidak kena tebas tokoh penting pun sulit! Aku bermaksud memperbaiki hubungan dengan tokoh penting. Barangkali semua masih bisa kuperbaiki sekalipun mustahil. Namun, lupakan saja! Bukannya penerimaan baik yang kuterima, justru ancaman mati konyol terpampang jelas di hadapanku. Oke, baiklah~ Aku menyerah! Selamat tinggal! Kalian, tokoh penting, ingin membenciku? Silakan saja. Bencilah diriku sepuas hati. Semua tokoh di sini sinting! Bila hidup memberiku lemon, cukup lempar lemonnya ke musuh. Beres!