"Cinta itu kaya kita makan ikan asin," ucap gadis berkacamata.
"Perumpamaan lo jelek," jawab gadis di sebelahnya sambil mendengus.
"Itu mah, lo nya aja yang ngga ngerti" ucap gadis berkacamata itu lagi.
"Ngerti ko gue, paham betul malah" ucap gadis di sebelahnya dengan kesal.
"Apa coba kalau ngerti? Gue pengen tau," ucap gadis itu lagi.
"Iya, cinta itu asin kan? sepet-sepet bikin mata nyipit-nyipit tambah kerung-kerung, tapi enak kalau tambah sambel hehe" kekeh temannya itu.
"Iya, asin-asin tapi enak, nikmat, bikin nagih lagi." Ucap gadis berkacamata itu lagi.
"Gaya lo nagih, berasa apa gitu ya?" Ucap temannya.
----
"Masalah itu ibarat kita makan durian," ucap lelaki itu sambil menatap temannya.
"Lah emang apa hubungannya?" Tanya temannya itu bingung.
"Iya, lo pernah makan durian kan?"
"Iya, gue pernah. Gila tu buah enak bener," ucap temannya semangat.
"Nah, kalau udah makan lo ngerasa apa?"
"Ya enak lah," ucap temannya lagi.
"Ih, bukan itu bego. Maksud gue tuh ada rasa lain atau wanginya gitu?" Tanya lelaki itu lagi.
"Oh iya, gue tahu. Kalau abis makan tuh, suka masih ada bekasnya. Dari rasa sampe wanginya masih suka kerasa, padahal mah makannya udah dari kapan" ucap temannya semangat.
"Nah iya gitu, kaya masalah aja gitu. Masalahnya kapan adanya, tapi suka dibuat panjang ama berlarut-larut." Ucap lelaki itu lagi.
·
·
·
·
Ps. Sorry for typo, plus late update. Oh iya, sama kata-kata yang kurang pas atau apapun itu, sama bahasa yang kurang baku.