Awan kepada Hujan

Pernahkah kamu meminta Tuhan untuk menyatukanmu dengan seseorang? Bagaimana jadinya jika saat harapan itu diucapkan terdapat kesalahan yang akhirnya menjadi kenyataan? Menghadapkanmu pada cinta pertama sekaligus labirin perasaan dengan berbagai dilema?

Hari demi hari, bersama perasaan yang berjalan seperti awan. Begitu mudah berubah karena diombang-ambingkan oleh arah mata angin. Kadang berjalan teguh ke barat, namun juga dapat beralih ke arah timur secepat kedipan mata. Pada akhirnya semua awan itu terhujani rasa sakit dengan perasaan yang dimiliki masing-masing.

Ada banyak cerita yang ingin aku tuliskan di sini. Tentang kisah awan kepada hujan. Tentang semua pertanyaan yang mustahil mendapatkan jawaban. Juga tentang perasaan yang terlambat sampai di tujuan.

Pernah menjadi bagian yg paling dibanggakan kemudian dipatahkan. Bagian yg pernah selalu dijaga kemudian ditinggalkan begitu saja. Bahkan, yang dulu sangat menyayangi sekarang justru berbalik membenci setengah mati.
-Amanda

Dikala kau berada di persimpangan jalan yang menyulitkanmu untuk memilih. Maka aku akan berdiri disampingmu untuk menunjukan jalan yang terbaik untukmu. Meskipun jalan yang kau pilih pada akhirnya menyakitiku, segala kebaikan kuharapkan untukmu.
-Samudra

Saat aku berusaha untuk melupakan, justru namamu semakin beku dalam ingatan
-Nichol