Silvia Yuni kelahiran Jakarta. Perempuan berumur 18 Tahun yang hidup penuh dengan kesederhanaan bersama adik laki-lakinya bernama sholih. Bapaknya mengalami gangguan kejiwaan semenjak kejadian penculikan pada tahun 1996 yang mengharuskan Bapaknya hidup dalam Panti Sosial milik Pemerintah. Mamahnya hilang begitu saja. Tanpa kabar, tanpa jejak. Akhirnya Silvia memutuskan membawa adiknya pergi dari Ibu Kota Jakarta untuk memulai hidup baru di kota hujan Bogor tanpa harus selalu merasakan kerapuhan yang menggelayutinya. Silvia bekerja sebagai Buruh Pabrik untuk menghidupi dirinya dan adiknya.
Bagi Silvia, pelajaran terpenting dalam hidup adalah memanusiakan manusia, berbagi. Karena Allah adalah maha pemberi. Maka, kita sebagai hambanya harus mengikuti jejak-Nya. Vita adalah teman satu Divisi Silvia di Pabrik yang dibantu Silvia saat Vita mengalami kesulitan. Vita diajak tinggal di rumah sederhana Silvia, saat ini Vita sudah menjadi bagian keluarga Silvia. Suatu malam Silvia dan Vita pergi ke kedai kopi. Di kedai Silvia bertemu dengan sosok laki-laki yang selalu memperhatikannya dengan tatapan yang tidak bisa dijabarkan. Sampai akhirnya Perempuan yang memiliki sikap penyayang ini menjatuhkan hatinya pada sosok laki-laki bernama Dtya, namun saat Silvia ingin memulai hubungan yang lebih serius dengan Dtya, laki-laki kelahiran Bandung ini malah meninggalkan Silvia begitu saja tanpa kepastian. Setelah Silvia mengalami patah hati, muncul laki-laki bernama Faris di dalam kehidupannya. Faris yang ternyata adalah sepupu Dtya. Faris menginginkan Silvia sejak Silvua dekat dengan Dtya. Namun sayangnya hati Silvia tak bisa diberikan kepada Faris. Akhirnya Silvia memilih untuk sendiri. Fokus kepada keluarganya. Baginya, cinta keluarga yang sangat dibutuhkan Silvia saat ini.