Held in the Hand (TAMAT)
  • Reads 53,108
  • Votes 3,055
  • Parts 27
  • Reads 53,108
  • Votes 3,055
  • Parts 27
Ongoing, First published Jun 05, 2017
Sikap dua insan ini membuat semua orang jengkel padanya. Namun dibalik kejengkelannya, mereka menyimpan rasa suka pada keduanya. Keduanya sangat sering dipanggil guru BP karena kejahilan mereka pada guru dan teman seangkatannya, Salshabilla Adriani menjadi seorang yang Bad karena efek Kedua Orang Tuanya tak lagi akur. Ia melakukan ini karena ingin mendapat perhatian dari mereka, ia juga sering mengunjungi beberapa tempat seperti diskotik untuk berusaha tak mengingat perpisahan kedua orang tuanya. Hingga ayahnya menemukan Alvaro Maldini Siregar yang super dingin untuk membimbing salsha seperti dulu lagi. Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, lain halnya dengan salsha. Ia memang Bad tapi terkadang ia suka sadar dan bahkan menyadarkan salsha akan kelakuannya, iqbaal juga sering dipanggil guru BP karena ulahnya dan salsha. Ia juga mendapat seseorang yang membimbingnya dari pihak sekolah. Iqbaal dan salsha merasa risih akan kehadiran Aldi dan Steffy, kemudian ia mendapat niat untuk menghentikan keduanya karena mereka saling menyayangi dan tak ingin ada orang ketiga dalam hubungannya. Namun semuanya nihil, hubungan iqbaal dan salsha mulai renggang dan akhirnya mereka terjalin hubungan baik. Aldi yang setia membantu salsha menyatukan kedua orang tuanya, dan steffy yang terus membuat iqbaal bersikap baik.


Akankah Aldi dan Salsha berhasil? Akankah iqbaal dan salsha bersatu seperti dulu lagi? Akan kah steffy berhasil membimbing iqbaal  terus menerus berbuat nakal?
All Rights Reserved
Sign up to add Held in the Hand (TAMAT) to your library and receive updates
or
#16arbani
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Kisah Tak Sempurna cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
brother ; drarry cover
Duke's Grip cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.