Undestiny Heart|Kikyo ff
  • Reads 1,366
  • Votes 109
  • Parts 2
  • Reads 1,366
  • Votes 109
  • Parts 2
Ongoing, First published Jun 06, 2017
Hyekyo menatap Joongki lamat-lamat,merasa hatinya teremas kembali. 
Joongki masih menatapnya dingin,lalu menghela nafas.

"J-joongki" lirih Hyekyo berusaha menetralkan suaranya menahan getaran di dadanya yang seperti hendak membludak.

Joongki masih menatap nya tanpa ekspresi, lalu menghela nafas. 
Hyekyo masih berusaha menampilkan senyuman manis nya.

"Kau tahu kita sudah menjalani ini dua tahun, lalu apa k-kau benar-benar sudah tidak mempunyai perasaan 'itu' padaku?" tanya Hyekyo. 

Joongki membalas tatapan Hyekyo,bola mata Hyekyo tidak dapat menyembunyikan kepedihan nya selama dua tahun ini. 

Ia menggeleng pelan. 

Hyekyo mengangguk,lalu tersenyum tipis.Ia menarik nafas panjang lalu menengadahkan kepalanya menatap langit malam yang bertaburan bintang dengan mata berkaca-kaca. 

 "Jadi,semuanya berakhir di sini ya?." lirihnya suara nya mulai bergetar. 

Berarti semua yang ia lakukan selama ini sia-sia? Apapun yang dia lakukan tidak pernah 'lagi' membekas di hati pria itu? 

"Kau tahu,aku mulai... mencintai wanita lain."

***

"Bukan seberapa lama aku menunggu tapi seberapa lama kau datang. Aku bisa menunggu lama tapi, apakah kau akan benar-benar kembali datang?."

*** 

Song Joongki  &  Song Hyekyo
                Fanfiction

Writters : Ge
All Rights Reserved
Sign up to add Undestiny Heart|Kikyo ff to your library and receive updates
or
#47songsongcouple
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
The Qonsequences cover
Rafa  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.