DIA YANG KU SIMPAN DALAM DOA
16 parts Ongoing Prolog - Dia yang Kusimpan dalam Doa
Bertemu seseorang dari dunia maya-dari ruang yang tak berbentuk, tanpa suara, tanpa tatap mata-siapa sangka bisa membawaku sejauh ini?
Aku pikir awalnya hanya pertemanan singkat. Tapi ternyata, di balik percakapan yang sederhana, aku menemukan seseorang yang diam-diam menumbuhkan harapan. Bukan karena rayuan atau gombalan, tapi karena caranya menjaga. Karena sikapnya yang penuh iman dan ketulusan.
Namanya Handrian.
Pertemuan kami bukan di dunia nyata. Tapi perasaan ini... nyata. Sangat nyata. Dia mengajarkanku bahwa cinta tidak selalu harus memiliki status. Tidak semua cinta harus diumbar. Kadang, cinta yang paling murni adalah yang disimpan rapi dalam doa, bukan diumbar dalam genggaman.
Aku belajar mencintai tanpa melanggar batas. Belajar menahan diri, bukan karena tak mampu, tapi karena ingin cinta ini diridhai oleh Tuhan.
Tapi di tengah perjalanan yang begitu indah, aku harus menerima kenyataan: dia pergi. Bukan karena memilih meninggalkan, tapi karena harus menunaikan tanggung jawabnya-melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.
Dan sejak saat itu, aku menyimpan dia dalam doa.
Tak ada kabar, tak ada pesan. Hanya kenangan, dan harapan yang kutitipkan pada Tuhan.
Karena aku percaya, jika dia memang takdirku... maka sebesar apapun jaraknya, Allah akan kembalikan dia padaku. Dengan cara yang paling indah.