"Aku masih berutang tanggungjawab kepadamu,"
"Sudah kubilang saat itu. Enggak akan ada yang menyalahkanmu, apalagi menuntut tanggungjawab. Santai saja lah, jangan terlalu dipikirkan,"
"Tapi aku mencintaimu,"
"Kita berteman, enggak akan pernah ada perasaan semacam itu,"
"Di hatiku ada,"
"Itu masalahmu, dan bukan urusanku,"
Jika diberikan pilihan, ke manakah Gracelle Ariadna akan melabuhkan hatinya? Kepada Rayhan, CEO media yang lajang, menawan dan sejak lama mengincarnya untuk jadi pasangan? Atau Raffi, teman lama yang menawarkan pekerjaan di saat Elle memutuskan melepaskan karirnya sebagai celebrity chef?
Masalahnya, Elle menjalani hidup dengan membawa-bawa sekotak kenangan berisi fakta kejam bercakar tajam yang hingga kini tak henti mencengkeram hatinya. Kenangan yang mencekokinya dengan pemahaman bahwa selain kasih sayang ibunya, dan rasa pahit mutlak dalam secangkir kopi, di dunia ini tak ada yang boleh dia percayai. Apalagi, sekadar cinta yang ditawarkan lelaki.
Jika memungkinkan, Elle akan memilih untuk menjalin hubungan dengan seseorang tanpa harus melibatkan perasaan di dalamnya. Namun Elle tak pernah menyangka jika kemudian muncul sosok-sosok tak terduga dalam hidupnya, yang memaksanya untuk melihat bahwa selalu ada hal yang nisbi dalam tiap kebenaran yang dia yakini. Dan ada ikatan-ikatan yang meski terasa menyakitkan, tapi mustahil untuk bisa dilepaskan.
Another Heart, karena patah hati tak selalu tentang ditinggalkan....