Embrace

Rarisa Nalendra Triwijaya, gadis dua puluh dua tahun yang mendedikasikan hidupnya untuk menolong dan merawat orang lain agar dapat hidup, setelah seumur hidupnya mendengar kisah bagaimana ibunya meninggal saat berjuang melahirkannya ke dunia diceritakan terus menerus kepadanya oleh ayah dan kakak perempuannya.
Gadis dengan semangat dan keceriaan luar biasa besar yang tersimpan dalam tubuh 156cm-nya yang mungil.
Menentang seluruh kecaman dan peringatan keluarga besarnya karena ia lebih memilih menjadi relawan di rumah sakit keluarganya, daripada seseorang yang memegang kendali penuh tahta kerajaannya.
Gadis yang bertemu dengan laki-laki yang datang seperti badai ke rumah sakitnya, laki-laki dengan tatapan kosong itu, laki-laki yang menolak untuk hidup.

Frangky Mahesa Gunardi, laki-laki dua puluh enam tahun yang menolak untuk hidup setelah satu kesalahan merenggut seluruh hidupnya.
Laki-laki yang tak lagi bisa berdiri tegap untuk mempertahankan dirinya dari ratusan sorotan lampu kamera yang biasanya ia hadapi dengan senyuman maskulinnya, kedipan usilnya, dan lambaian tangannya.
Laki-laki yang menelan 5 butir obat tidur hanya agar ia bisa tidur sesaat setelah sekian malam matanya tidak dapat terpejam, dan pikirannya tidak dapat menenangkan dirinya.
Laki-laki yang berharap ia tidak harus membuka matanya lagi, namun bertemu dengan sepasang mata abu-abu terindah yang pernah ia lihat saat ia kembali membukanya.

Kedua orang yang dipertemukan oleh takdir, di sebuah kamar rumah sakit, pada senja yang dilingkupi oleh hujan dan badai petir.

Seorang gadis yang akan mengarungi lautan penuh badai dan ombak untuk menyelamatkan nyawa orang lain, dan laki-laki yang menawarkan nyawanya pada sang kematian setelah kehidupan mengkhianatinya.