The Android
  • Membaca 403
  • Suara 43
  • Bagian 5
  • Membaca 403
  • Suara 43
  • Bagian 5
Sedang dalam proses, Awal publikasi Jun 09, 2017
Tahun 3017, dimana umat manusia hidup berdampingan dengan para robot menyerupai manusia atau yang dikenal dengan sebutan, Android. 

Hampir seluruh manusia di dunia memiliki setidaknya 1 buah Android dengan kategori dan jenis masing-masing sesuai keinginan. 

Namun, beda halnya dengan seorang gadis yatim piatu bernama Zylka yang tidak mempunyai Android, bahkan ia tidak menginginkan Android. 

Hingga sebuah Android langka sekaligus termahal di dunia datang ke dalam kehidupan Zylka dan membongkar rahasia keluarganya satu demi satu. 

Kedatangan Android itu juga membawa bahaya dalam kehidupan Zylka. 

Dan, 

Bahaya bagi dunia. 

•••

Copyright ©2017 
@ Ryuzoka_
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan The Android ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
#43android
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
Entwined by fate || BXB cover
Transmigrasi Vira [END] cover
Become Antagonist's Brother cover
spit licking•|| BL || cover
Transmigrasi Figuran cover
I want to be loved cover
Sorry Mr. Husband (END) cover
The Art Of Gangster cover
Under Wraps cover
DALAM PELUKAN MALAM (21+) cover

Entwined by fate || BXB

12 Bagian Sedang dalam proses

"Haha... lucu," gumam Rei, masih dengan mata terpejam. "Sangat lucu." Demian menoleh, diam. "Jadi ternyata benar. Kau memang gila, Demian. Tapi aku tak menyangka... segila itu." Nada suaranya tajam, bergetar oleh luka yang belum sempat mengering. Demian menatapnya dingin. "Itu hukuman. Karena kau berani melawan." Rei tertawa pelan, getir. "Hukuman? Kau kira setelah ini aku akan patuh padamu? Tidak, Demian. Tidak akan pernah!" suaranya meninggi, gemetar oleh amarah dan rasa muak. "Jaga ucapanmu, Rei," balas Demian tajam. "Jangan buat aku harus mematahkan kaki yang satunya lagi." Lalu ia berbalik dan pergi, meninggalkan ruangan dengan langkah tenang namun penuh ancaman. Rei terdiam. Ia mengangkat lengannya, menutup wajahnya-dan tertawa lagi, tawa yang berubah menjadi isakan. "Apa... kakiku dipatahkan?" batinnya lirih. Air mata mengalir diam-diam di sela lengan yang menutupi wajahnya. Tapi bukan hanya soal kakinya, semua yang terjadi semalam, membuat harga diri nya hilang. semua emosi berkumpul di dada dan menghantamnya sekaligus.