Cerita ini murni karangan saya sendiri.
Maaf bila ada kesamaan nama, latar/tempat dan gambar, tidak ada unsur kesengajaan.
Terimakasih.
happy reading..
"Hyung, sudahlah jangan menangis lagi. Mungkin ini sudah jalan-Nya. Lebih baik kita do'akan mereka agar tenang disana."
Namja manis itu masih memeluk hyung-nya yang baru saja ditinggal orang tuannya.
Jdeeeerrrr...
"Hyung, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun. Lebih baik kita segera pulang, Hyung!"
"Aku harus pulang kemana, Kook? Sedangkan rumahku saja sudah pasti disita untuk melunasi hutang. Aku sebatang kara.. hiks Aku ingin menyusul Oemma dan Appa saja,, Kook.. hiks.."
"Hyung jangan bicara begitu, kau masih punya aku. Bukankah Hyung sendiri yang bilang, kalau sudah menganggapku seperti adik kandung Hyung sendiri. Pulanglah bersamaku, kita akan tinggal bersama di apartemenku, Hyung."
"Aku tidak mau menyusahkanmu, Kook.
Aku bisa tidur disini saja, hiks.. sekalian menemani Oemma dan Appa. Mereka pasti kedinginan di dalam sana.. hiks" Youngi memeluk makam kedua orang tuannya erat.
"Kau tidak pernah menyusahkanku, Hyung. Justru aku senang bisa tinggal denganmu, itu artinya aku tidak akan kesepian lagi di apartemen dan tak perlu takut jika mati lampu. hehehe" Jungkook memang takut gelap.
Namja manis itu berusaha menghibur hyungnya yang masih menangis pilu akibat ditinggal oleh orang tersayangnya.
"Ayolah,, Hyung.. mau ya tinggal bersama Kookie yang imut ini.." Jungkook melemparkan aegyo nya berharap Youngi bisa sedikit terhibur.
Youngi sedikit tersenyum "arraso, kajja kita pulang_
Oemma,, Appa,, Suga pulang dulu ya. Jaga diri kalian baik2 disana. Aku sangat menyayangi kalian.. hiks" (Suga adalah panggilan kesayangan Youngi)
Akhirnya Youngi beranjak dari pusara kedua orangnya dengan dipapah Jungkook.
Namja manis itu sesekali mengelus pundak Hyungnya untuk menyalurkan sedikit ketenangan.
maaf kalau kurang dapet feel nya, saya masih baru. hehe
semoga readers menyukai ceritanya.. :-)
annyeong..