"Buat apa ngirim bunga segala kemari?" "Sudah sampai?" tanya suara di seberang. "Mau merayuku? Dengar ya, kehadiranmu nggak akan bisa digantikan oleh bunga sebagus dan sebanyak apapun." kataku dengan tegas. "Maaf kalau selama ini aku terlalu sibuk dan jarang memperhatikanmu. Aku tau aku salah." "Baru menyadari?" tanyaku kesal. . . . Sepotong kisah dari Taniya Naya Disempurnakan oleh Rahmah Indar