My Disillusion
  • Reads 1,677
  • Votes 357
  • Parts 17
  • Reads 1,677
  • Votes 357
  • Parts 17
Ongoing, First published Jun 14, 2017
Tuhan seperti merenggut paksa separuh dari hidupku. Hidupku yang awalnya damai. 

Tuhan selalu seperti itu, memisahkan orang-orang yang saling menyayangi. Terutama memisahkan orang yang paling aku sayangi. Aku kecewa. Sangat kecewa. 

Namun aku sebagai manusia biasa hanya bisa apa? 
Aku tak berdaya akan takdir yang telah Tuhan goreskan. 
Dan aku hanya bisa menerima semuanya. Menerima semua hal yang kadang pahit untuk diingat, sakit untuk dirasa dan sulit untuk dilupakan. 

Sekeras apapun aku menentang takdir,
Sejauh apapun aku menghindar dari takdir. 
 Takdir tak akan berubah. Tetap sama. 

Aku kecewa untuk yang kesekian kalinya. Luka yang tergores cukup dalam hingga mampu membuatku rapuh. Apalagi jika aku mengingat kenangan. Aku yang awalnya adalah sosok yang tegar seketika berubah menjadi sosok yang rapuh. Aku benar-benar tak berdaya.

Hingga akhirnya rasa itu muncul. Kebencian yang hakiki, yang mampu mengubah semua rasa yang pernah ada.

20 Juni 2017
All Rights Reserved
Sign up to add My Disillusion to your library and receive updates
or
#557selflove
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
MELANCHOLY cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
ALFA  cover
Lauhul Mahfudz  cover
VIENNO LAKARSYA cover
Starla cover
FIX YOU cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan