Tuhan seperti merenggut paksa separuh dari hidupku. Hidupku yang awalnya damai. Tuhan selalu seperti itu, memisahkan orang-orang yang saling menyayangi. Terutama memisahkan orang yang paling aku sayangi. Aku kecewa. Sangat kecewa. Namun aku sebagai manusia biasa hanya bisa apa? Aku tak berdaya akan takdir yang telah Tuhan goreskan. Dan aku hanya bisa menerima semuanya. Menerima semua hal yang kadang pahit untuk diingat, sakit untuk dirasa dan sulit untuk dilupakan. Sekeras apapun aku menentang takdir, Sejauh apapun aku menghindar dari takdir. Takdir tak akan berubah. Tetap sama. Aku kecewa untuk yang kesekian kalinya. Luka yang tergores cukup dalam hingga mampu membuatku rapuh. Apalagi jika aku mengingat kenangan. Aku yang awalnya adalah sosok yang tegar seketika berubah menjadi sosok yang rapuh. Aku benar-benar tak berdaya. Hingga akhirnya rasa itu muncul. Kebencian yang hakiki, yang mampu mengubah semua rasa yang pernah ada. 20 Juni 2017
17 parts