The Marriage Roller Coaster
  • Reads 96
  • Votes 0
  • Parts 3
  • Reads 96
  • Votes 0
  • Parts 3
Ongoing, First published Jun 15, 2017
"Buat apa kita menikah kalau bertemu saja susah begini? Buat apa kita menikah kalau tetap merasa sendirian dan kesepian? Ah ternyata pernikahan jauh sekali dari bayanganku sebelumnya."

Kehidupan pernikahan itu bagaikan roller coaster. Yes? No? Jungkir balik! Kadang di atas, kadang di bawah. Ada yang menikmati dan tertawa bahagia, ada juga yang tersiksa dan menangis tersedu. Setelah mencobanya, setiap orang punya pilihan masing-masing: ingin terus mencoba atau justru kapok luar biasa.

Bagaimana dengan Audi dan Rafa? Kehidupan urban yang dijalani pasangan ini memberi tantangan lebih pada pernikahan mereka. Bagaimana mencari waktu untuk bersama di tengah kesibukan mereka. Bagaimana mengatur mood setelah semua energi positif hilang di kantor. Bagaimana menahan godaan dari orang yang pernah hadir di masa lalu.

Akankah mereka terus mencoba dan bertahan? Atau justru kapok dan menyerah?

"Mungkin sekarang aku masih cinta sama kamu, tapi bagaimana cintaku bisa bertahan kalau kamu bahkan nggak pernah ada buatku? Kata orang, cinta bisa datang karena terbiasa. Bagiku, cinta bisa hilang karena terbiasa nggak ada."
All Rights Reserved
Sign up to add The Marriage Roller Coaster to your library and receive updates
or
#238jealous
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Imperfect Couple cover
Tanda Seru cover
Personal Assistant! ✔️ cover
BETWEEN US cover
HARTA, TAHTA, MAS JAKSA!! || On Going cover
because of my stupidity cover
Love For Rent (Antagonist Love Story) cover
Mysha(21+)  cover
Cinta Yang Melebur Di Desa [TAMAT] cover
Rent a Date [FIN] cover

Imperfect Couple

25 parts Ongoing

Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan. Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri. Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama. Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan. Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka? Highest Rank: #4 Imperfect #10 Surabaya