Linangan air mataku tumpah Tatkala membaca ayat-ayat cintaMu Merasuk dalam lubuk terdalam Tumpah setumpah tumpahnya Aku hanya pendosa yang berlumuran Noda-noda hitam, busuk berbau got Atau malah lebih dari itu Gemerlap dunia semakin menarikku terperosok dalam indah cantiknya tipuan duniawi Godaan silih berganti menawarkan dirinya Layaknya perputaran waktu siang dan malam Terlena oleh kenikmatan sesaat Hal ini mencengkeram dan menggetarkan hatiku Dan bodohnya, aku semakin terperanjat Tak malu kuperhadapkan wajahku kepadaMu Tak segan kumenghadap ke haribanMu Dengan wajah pucat mengharap cahyaMu Dengan diri yang penuh dosa mengharap ampunanMu Ketika malam mulai melelepkan setiap mata yang lelah dari kesehariannya Kudirikan dua rakaat dalam tangis jiwaku yang penuh maksiat, memohon ampunanMu Bukan karena ingin menjadi insan yang alim diantara hamba-hambaMu Bukan karena menginginkan syurgaMu kelak di akhirat Namun aku ingin menjadi kekasihMu berada disisiMu dan duduk dalam Singgasana ArsyMu