Story cover for Maaf dari Surga by sherlygoran
Maaf dari Surga
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 11
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jun 16, 2017
Maafkanlah aku, atau hukumlah aku. 

Aku tak bisa menghentikan air mataku meskipun langit terlihat biru  dan hujan telah usai.

Maafkanlah aku, berilah aku petunjuk pelangi dan aku akan menjadi lebih baik lagi sesudahnya.

Aku berjalan sendiri dan kakiku terasa sakit, dimana jemarimu yang selalu mengunci jemariku?

Aku terjatuh dan dunia menertawakanku, dimana engkau yang terbiasa menepuk pundakku dengan lembut tanganmu?

Mungkinkah engkau sedang bersemayam di Surga yang sering engkau ceritakan?

Tentu saja engkau pasti ada di sana.

Kirimkanlah aku sepotong maaf itu dan aku akan melanjutkan semuanya dengan baik.

Kirimkanlah sepotong maaf itu dari Surga.....
All Rights Reserved
Sign up to add Maaf dari Surga to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
SASTRA by Aysleikrezinidna
4 parts Ongoing
Hanya sebuah kisah tentang pemuda bernama Sastra. Para penyuka, para pengagum, bahkan para pembenci-mereka bukan kebetulan, melainkan bagian dari cerita yang telah digoreskan jauh sebelum langit dan bumi saling menemukan. Kini, kau berada di sini, membaca, menyelami, menjadi saksi. Namun, benarkah kau hanya sekadar pembaca? Ataukah kau bagian dari kisah yang telah lama menunggu untuk dihidupkan? Bukan begitu? Readers. "Aku pernah bermimpi menjadi seorang Ahli Biologi Laut. Berdiri dengan jubah putih yang sederhana namun penuh kebanggaan, di depan laboratorium raksasa yang memeluk jutaan spesies laut dalam. Menjadi saksi hidup mereka-merekam gerak-gerik yang tak pernah tersentuh cahaya, menyelami rahasia yang Tuhan sembunyikan di antara riak dan gelap. Aku ingin mempelajari mereka, mencintai mereka, dan menjadi bagian kecil dari keajaiban-Mu, Tuhan. Semoga suatu hari, saat aku masih bernapas, aku bisa benar-benar berada di sana." "Aku jatuh cinta pada laut-Mu, Tuhan. Pada kebiruan tak berujung yang menyimpan sunyi dan gemuruh sekaligus. Pada dasar gelap yang tak terjamah namun penuh kehidupan. Pada arus yang terus mengalir dan yang terbawa olehnya." "An, laut ada karena Tuhan sedang bahagia saat menciptakannya. Karena hanya sesuatu yang lahir dari kebahagiaan bisa seindah itu. Betapa membahagiakannya membayangkan diri ini, berdiri di antara para manusia hebat-mereka yang mengenakan jubah putih, bukan untuk pamer, tapi untuk menjaga, memahami, dan mencintai. Sejak pertama kali aku melihat laut dengan penuh rasa ingin tahu, aku tahu, aku sedang jatuh cinta. Dan sejak itu, aku tak pernah berhenti mencintainya."
You may also like
Slide 1 of 10
Rama Prananta (Sudah Terbit) cover
Truth in Love cover
The Twin of My Life cover
New Life As Undeath {END} cover
SASTRA cover
Wrong Feeling ~Namon~ cover
Eayzi [On Going] cover
FanBoy (SonPin) "END" cover
Take Me To Your Heart  - The End cover
All This Time  cover

Rama Prananta (Sudah Terbit)

31 parts Complete

"Kenapa sih lo gak mau pacaran?" tanya Rama. "Buat gue, pacaran itu gak jelas dasarnya. Karena hanya di dasari sebuah perasaan. Sedangkan yang namanya perasaan kan dinamis, berubah-ubah. Gak pasti, gak jelas, gak signifikan." jawab Rose dengan santai. "Lo harus coba buka hati. Lo harus coba pake perasaan, dengan begitu lo akan ngerti kalau perasaan itu gak sesempit yang lo kira dan gak sedangkal teori yang lo cetuskan." "Caranya?" "Pacaran sama gue." *** Rose yang selalu menggunakan logika di banding perasaan karena ada trauma mendalam yang berkepanjangan. Sedangkan Rama selalu saja berusaha mengulik luka tersebut. Rose berusaha agar tidak ada yang mengetahui luka tersebut, termasuk Rama. Namun, Rama tak pernah kehabisan cara untuk meruntuhkan pertahanan tersebut. *** "Nama lo bagus, sama kayak artinya, mawar. Indah, tapi gak semua orang bisa mendapatkannya. Tapi gue yakin, gue bisa dapetin lo. Selayaknya bunga mawar, lo punya duri buat ngelindungin diri. Jadi gak sembarangan tangan bisa ngedapetin lo. Kalau ada yang nekat, paling tangannya luka kena duri. Tapi gue bisa jamin, gue adalah orang yang pantes buat dapetin lo. Walau harus terluka." -Rama Prananta.