Hari kamis dengan suasana yang cerah pagi hari, aku sengaja berangkat lebih awal karena ada pelajaran olahraga. Setiba di sekolah tak seorang pun ada di sana. "wah, ternyata aku terlalu pagi yah berangkatnya sampai sampai belum ada seorangpun di sini" gumamku. Aku duduk di kursi pojok kanan paling belakang. Dari dulu aku memang suka duduk di bangku belakang supaya jika ngantuk tidak terlihat oleh guru, hehe.
Tak ada aktifitas yang aku lakukan di bangku itu, yang aku lakukan hanya melamun memandang papan tulis yang penuh coretan Pak Tino guru bahasa inggris yang belum dihapus dan aku juga sama sekali tidak paham apa maksud pelajaran tersebut.
Tiba tiba lamunanku buyar setelah ada seseorang masuk ke kelas. "hai kok melamun saja?" kata orang itu. "eh, enggak kok cuma ingin mencoba memahami materi bahasa inggris kemarin itu lho kok sulit banget yah". Jawabku canggung. "oh, itu yah... iya nih aku juga agak tidak paham dengan materi tersebut". Tambahnya. "oh ya kalau boleh tau nama kamu siapa? kita sekelas tapi belum pernah kenalan". Tanyaku. Aku mengulurkan tanganku dan dia juga mengulurkan tangannya sembari menjawab pertanyaanku tadi. "namaku Dhini, nama kamu siapa?" tanyannya balik. Lalu aku menjelaskan namaku dan kami ngobrol banyak sekali hingga tak terasa jam sudah agak siang dan banyak teman teman kami yang tiba.
Sebenarnya ketika berkenalan tadi aku sedikit takut jika dia akan cuek padaku akan tetapi tidak, dia sangat berbeda dari apa yang aku pikirkan. Dia sangat hangat. Lalu kami duduk ke kursi kami masing-masing. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 dan waktunya istirahat. Waktu istirahat hanya aku gunakan untuk memandang wajah Dhini yang tentunya juga sembunyi-sembunyi kulihat. Malu juga jika ketahuan memperhatikannya. Bagiku dia begitu sempurna.