Story cover for Gedigte✔ by SYLRNDA_
Gedigte✔
  • WpView
    Reads 42,704
  • WpVote
    Votes 4,446
  • WpPart
    Parts 55
  • WpView
    Reads 42,704
  • WpVote
    Votes 4,446
  • WpPart
    Parts 55
Complete, First published Jun 19, 2017
Tentang segala rasa dan asa. Tentang segala cita dan cinta. Tuan, banyak cerita yang rasanya terlalu bisu untuk disuarakan. Terlalu rumit untuk disampaikan. Banyak kisah yang tidak dapat kamu dengar lewat telinga.

Mungkin akan lebih menyenangkan jika sejenak kamu duduk disisi ditemani segelas coklat panas. Tapi Tuan, aku tak pandai bersuara. 

Tuan, lewat aksara aku mengagumi indahmu yang sungguh sangat sulit untuk aku raih. Mencintaimu dalam diam. Dalam sunyi.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Gedigte✔ to your library and receive updates
or
#232prosa
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
25 parts Complete
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
[2] Asa dalam Rasa | ✔ cover
Rustic Jam [END] cover
KIARA [End] cover
Untuk Seseorang yang Belum Pernah Kutemui [Sudah Terbit] (New Cover) cover
BAPER {SELESAI} cover
PERLINA cover
SEMESTAKU [Segera Terbit] cover
SajakSesak [Arief Aumar] cover
Rengkuh Rasa, Remuk Raga | ✔ cover
Aksara Tak Bertuan  cover

[2] Asa dalam Rasa | ✔

200 parts Complete

Highest rank #1 berpuisi (11/06/2022) #1 pecintasastra (10/06/2020) #1 wattpadpoetry (07/06/2020) #1 puisiindonesia (08/06/2022) #3 sajak (08/06/2022) #4 poetry (11/06/2022) #4 sastraindonesia (09/10/2020) #5 syair (08/06/2022) #6 favorit (10/06/2020) #6 asa (14/10/2020) #6 quote (11/06/2022) #6 nonfiction (11/06/2022) #35 puisi (20/11/2020) #80 nonfiksi (11/06/2022) #341 indonesiamembaca (07/10/2024) "Kenapa?" Aku hanya menggeleng. Seketika burung-burung yang terbang, awan yang terseret angin, serta dedaunan yang jatuh seakan berhenti. Kamu tersenyum, "kita." "Kita." Mungkin aku hanya berharap kata itu tidak sekadar menjadi harapan, tapi menjadi kenyataan. Masih. Kisah kita belum berakhir. *** Sekumpulan puisi dan sastra yang lagi-lagi membahas kisah romansa nan klasik. Biarlah kisah kita menjadi ceritanya tersendiri. Sebab dalam romansa kita menemukan rasa. Dan dalam rasa, kita menemukan asa-asa yang mencari peraduannya. Seri Dua dari antologi puisi Rasa dalam Asa ©2020