[Selesai]
{Sedang Revisi, Maaf kalau Spam.}
Hanya jarak yang memisahkan, tapi semua bisa ditepis dengan kalimat, "Pergilah, tak apa. Biarkan aku yang menunggu,"
Kenangan gua ketika masih bersama dengannya, yang awalnya gua anggap dia sebagai 'Daddy', sekarang membentangkan jarak dari Indonesia ke salah satu negara di Oseania.
Happy ending tidak ada di dunia, happy ending bagi gua itu sama seperti mati, karena dengan mati kalian tidak perlu memikirkan masalah kedepannya seperti mengerjakan tugas dari guru. Happy ending dalam sebuah kehidupan itu mustahil dan mitos, tapi apakah akhir dari cerita ini akan berbeda?
-[y/n]
Enjoy..^^
Bubble gum yang menyedihkan,
.
.
.
Hidupnya penuh dengan rasa sakit. Dia Gummy, anak kecil yang masih sangat polos.
"Hidup Gummy hanya tentang lasa sakit" Gummy.
Namun, semuanya berubah saat seorang pria tinggi membawanya pergi dan merawatnya bagaikan boneka.
"Apakah kau boneka?" Tanya Alex dengan mengangkat tangan Gummy, membuat Gummy bergelantung.
"Pa, bonekanya bisa bicara!" Liam langsung saja membuka paksa mulut Gummy.
"Boneka hidup!" Pekik Rian dengan menekan pipi bulat Gummy.
Start : 28 Agustus
Finish : 02 November