[Selesai]
{Sedang Revisi, Maaf kalau Spam.}
Hanya jarak yang memisahkan, tapi semua bisa ditepis dengan kalimat, "Pergilah, tak apa. Biarkan aku yang menunggu,"
Kenangan gua ketika masih bersama dengannya, yang awalnya gua anggap dia sebagai 'Daddy', sekarang membentangkan jarak dari Indonesia ke salah satu negara di Oseania.
Happy ending tidak ada di dunia, happy ending bagi gua itu sama seperti mati, karena dengan mati kalian tidak perlu memikirkan masalah kedepannya seperti mengerjakan tugas dari guru. Happy ending dalam sebuah kehidupan itu mustahil dan mitos, tapi apakah akhir dari cerita ini akan berbeda?
-[y/n]
Enjoy..^^