Senyuman Mamah adalah bahagiaku. Sehatnya Mamah adalah semangatku yang selalu diidamkan dalam setiap detik. Nafas ini adalah milik Mamah, namun kini Mamah harus berjuang demi sebuah penyakit yang mengganggu hidupnya. Aku ingin Mamah selalu sehat dan panjang umur. Hingga suatu saat jika aku sukses, Mamah akan melihat aku bahagia. Impian Mamah hanya ingin melihat aku sukses. Tangisan ini selalu menyelimutiku tiap malam. Malam di mana saat Mamah tidur dengan penuh sakit dan nafas yang tersendat-sendat. Badannya kurus hingga hilang 9kg dari sehat dia dulu. Aku ingin hidupku berguna untuk Mamah, aku ingin Mamah nyaman bila aku merawatnya. Aku ikhlas meluangkan semua waktuku untuk Mamah. Aku ingin melihat Mamah hidup bahagia denganku. Dalam setiap detak nadi dan jantungku, aku selalu berdoa untuk Mamah agar selalu sehat dan tersenyum bersamaku. Dada ini rasanya sesak saat aku melihat Mamah harus dirawat di Rumah Sakit Medirosa 2 Cibarusah selama empat hari. Jujur aku benci dengan diriku sendiri, dulu aku lalai sampai tak tahu Mamah terjatuh dan pinsan. Ingin rasanya aku memaki diriku sendiri dalam penyesalan yang mendalam. Aku yakin Allah akan menjaga Mamah dalam kesehatannya. Aku akan berjuang demi kesehatan Mamah, walau kadang aku rapuh dengan kesehatanku sendiri. Love You Mamah.Tous Droits Réservés
1 chapitre