Bak rasa yang tak tahu kemana harus bermuara.
Bak air hujan yang terus meneteskan rintiknya ke bumi, meskipun tahu ia akan jatuh berkali-kali.
Seperti itulah hakikat rasa, ia jatuh lalu bangkit, tetapi kemana ia arus pulang?
Apakah ia mempunyai rumah untuk berpulang?
Sebelumnya, beribu kata telah tertuang atas lembaran demi lembaran kehidupan, mengisi kekosongannya dengan puluhan tawa, ratusan rasa, dan nahasnya jutaan rindupun akan hinggap.
*sebuah perjalanan mencari jalan pulang, rumah untuk hatinya