Story cover for Kekasih idaman (TELAH TERBIT) by ruaidatunnazwah
Kekasih idaman (TELAH TERBIT)
  • WpView
    Reads 2,297,477
  • WpVote
    Votes 71,169
  • WpPart
    Parts 36
  • WpView
    Reads 2,297,477
  • WpVote
    Votes 71,169
  • WpPart
    Parts 36
Complete, First published Jun 23, 2017
Cerita ini sudah di terbitkan, untuk kalian yang ingin pesan bisa langsung pesan di Ig @millenium_publiser atau di shopiee dan tokopedia, dengan nama toko millenium store terimakasih.

# Rank 1 dalam spiritual (10-11-2017).

Bagaimana rasanya jika kalian di jodohkan dengan musuh kalian?

Kesal?

Tidak terima?

Atau bahkan sedih?

Itulah yang di rasakan Aisyah setelah mengetahui dirinya akan di nikahkan dengan musuhnya yang bernama Ali.

"Dari sekian banyak cowok di muka bumi ini, kenapa harus Ali yang jadi jodoh Aisyah.?" Aisyah putri ardilla

"Kenapa harus cewek kaya Aisyah yang bakal saya nikahin.?" Ali ibrahim rasyid

{MAAF!! Kalau banyak typo di cerita ini, jujur ini cerita pertama saya. Dan saya juga baru dalam dunia tulis menulis. Mohon kritik dan sarannya, Terimakasih}

Part sudah tidak lengkap!
All Rights Reserved
Sign up to add Kekasih idaman (TELAH TERBIT) to your library and receive updates
or
#787ceritaislami
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Aku Takdirnya cover
Sang Pelindung Hati cover
MY GUS MY HUSBAND cover
ARKAZEN (REVISI) cover
CINTA SEORANG GUS [BELUM REVISI] cover
Jodoh Terbaik ✅ cover
Imamku Badboy (SUDAH TERBIT) ✔ cover
perjodohan dengan Gus (HIATUS) cover
He's From The Fast cover
Gus Alfathar (SUDAH TERBIT) cover

Aku Takdirnya

8 parts Complete

Harfiahnya, pernikahan adalah penyatuan dua mahkluk bernama laki-laki dan perempuan. Sesuai takdir-Nya. Sesuai jodoh yang ditulis dalam buku rahasia dan hanya Allah yang tahu susunannya. Seperti kata Abi, jodoh itu cerminan diri. Jika saya baik, jodoh yang singgah juga baik. Jika saya tidak baik, jodoh yang berlabuh juga tidak baik. Saya bukan perempuan istimewa, hanya putri Abi dan ummi yang masih suka menyusahkan mereka. Dan terus merengek ketika apa yang saya inginkan tidak dituruti. Namun, bersamanya saya belajar menjadi perempuan yang bisa diandalkan. Berupaya menjadi perempuan yang mampu menjaga kehormatannya dan ingin diingat sebagai perempuan yang senantiasa melampiahinya dengan cinta. Karena saya adalah istri yang dituntun nya untuk meraih Jannah, bersama. *** Aisyah Nur Syifa.