[ S E L E S A I ] Tahun ini adalah tahun kelulusannya dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Karena itulah, sekarang ia berada didepan gerbang Sma Pancasila dengan seragam barunya, putih abu-abu. Setelah 3 hari sebelumnya mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa. "Bismillah." lirihnya. Ia mulai melangkah melewati gerbang lalu menuju mading yang sangat penuh dengan anak-anak baru seperti dirinya. Tujuan mereka sama, ingin melihat nama mereka tertera dikelas mana. Karena pengumuman kelas memang dipasang dimading. Ia berdesakan dengan murid lainnya. Menyelipkan tubuh kurusnya hingga berada tepat didepan mading. Ia mulai menunjuk dengan jarinya, kertas pengumuman dari kelas X-1 dan tersenyum tipis saat melihat nama salah satu sahabatnya tertera di absen ke 10. Lala Shabila. Lalu ia mulai memperhatikan lagi hingga telunjuknya berhenti tepat diabsen ke 15. Putri Olivia W. Ia mengucap syukur didalam hati. Kemudian gerombolan dimading yang semula berisik menjadi hening membuat Oliv heran lalu membalikkan badannya. Ternyata mereka hening karena sedang memberi jalan untuk para senior yang terkenal dengan kenakalannya. Oliv heran, orang seperti mereka buat apa disegani sampai segitunya? Yang lain mundur layaknya mempersilahkan pangeran lewat. Berbeda dengan Oliv yang melipat kedua tangannya lalu menatap dingin ke senior yang berjalan paling depan. Merasa tidak dihormati, cowok itu melangkah dan berhenti tepat didepan Oliv. "Lo siapa berani ngehalangin jalan gue?"
38 parts