Two Hearts One Love
  • OKUNANLAR 173
  • Oylar 17
  • Bölümler 3
  • OKUNANLAR 173
  • Oylar 17
  • Bölümler 3
Devam ediyor, İlk yayınlanma Haz 28, 2017
Tiffani Ariella. Gadis mungil yang menyukai temannya sendiri sejak kelas 3 SMP. Akbar Fabrizio.

Hanya Akbar Fabrizio lah yang bisa membuat Tiffani tak berdaya, hanya Akbar lah yang bisa membuat hati Tiffani seperti sedang ada pesta, hanya Akbar lah yang bisa membuat Tiffani bahagia, senang, sedih, disaat bersamaan walaupun tak terbalaskan. 

Azka Vannicko. Murid baru di SMA KEPASTIAN yang mempunyai sikap sangat sangat menyebalkan. Ia menjadi teman baik Tiffani sampai sampai menaruh hati pada Tiffani.

Disaat Tiffani mencoba untuk move on dan mulai mencintai Azka dan disaat itulah Akbar mulai menyadari bahwa dirinya menyukai dan mencintai seseorang yang tak lain Tiffani.Temannya sendiri.

Akankah Tiffani tetap mencintai Akbar atau berhenti dan merelakannya agar berbahagia dengan yang lain? 

Apakah Tiffani menyadari bahwa ada seseorang yang mencintai dengan tulus? 

Atau akankah Akbar mulai menyadari dan mencoba mencintai Tiffani?

Akankah Tiffani bersatu dengan Azka? Atau dengan Akbar?

Akankah cinta bertepuk sebelah tangan akan ada masa kadaluwarsa nya?
Tüm hakları saklıdır
Eklemek için kaydolun Two Hearts One Love kütüphanenize ekleyin ve güncellemeleri alın
or
#155akbar
İçerik Rehberi
Ayrıca sevebilecekleriniz
Ayrıca sevebilecekleriniz
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Kilian [END] cover
AV cover
Argavanil cover
FIX YOU cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
 ARGALA cover
ERLAN PANDU WINATA cover

MAHESA

48 Bölüm Devam ediyor

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan