LEADER (Oh Sehun) - NEW VERSION
  • Reads 207,812
  • Votes 35,930
  • Parts 27
  • Reads 207,812
  • Votes 35,930
  • Parts 27
Ongoing, First published Jun 29, 2017
NC⚠️
Tim basket Universitas SM yang dipimpin Oh Sehun sedang dalam persiapan menghadapi kejuaraan antar kampus. Jika masuk babak final, mereka akan berhadapan dengan musuh besar dari Universitas YG yang digawangi oleh Top dkk.

Naas, sang pelatih terbaring dirumah sakit akibat kecelakaan dan tidak ada yang mau menggantikan posisi beliau mengingat tanggung jawabnya di organisasi basket SM sangat penting.


Tidak, kecuali Ahn Shegi.
All Rights Reserved
Sign up to add LEADER (Oh Sehun) - NEW VERSION to your library and receive updates
or
#796lay
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.