Story cover for Angin Memeluk Air by IdaMahvitasari25
Angin Memeluk Air
  • WpView
    Reads 578
  • WpVote
    Votes 51
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 578
  • WpVote
    Votes 51
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Jun 29, 2017
Prolog

Angin selalu identik dengan perusak. Dimana ia selalu dianggap perusuh saat orang lain sedang menyapu. Angin dianggap bencana saat hembusan nya terlalu besar. Bahkan angin yang terlalu besar menandakan hujan datang dan akan menyebabkan bencana. Itulah yang menyebabkan seharusnya angin dan air tidak bersatu. 

Air identik menyenangkan. Ia dibutuhkan banyak orang. Tetesan air dari langit pun digemari anak-anak. Tapi, air akan menjadi bencana saat angin besar  mulai membawa gumpalan awan sehingga air yang jatuh ke bumi melebihi tempat tampungnya. 

Air dan angin faktanya selalu egois. Mereka saling bermusuhan karena sifat masing-masing. Tapi pada akhirnya mereka akan menyadari bahwa mereka sama saling membutuhkan. Hanya saja semuanya tidak akan berjalan begitu cepat. Air dan angin akan saling takut kehilangan. Mereka akan mengetahui bahwa mereka sebenarnya saling mencintai. Dari suatu hal kecil dengan ego yang tinggi, mereka akan bersatu sangat dekat. Walaupun orang lain tidak akan pernah percaya dan orang lain pun juga mengelak hal itu terjadi.

"Sesuatu hal yang bermuara benci, belum tentu akan berujung benci."
All Rights Reserved
Sign up to add Angin Memeluk Air to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Darah Dingin [One Shot] by WealBird
1 part Complete
Pada suatu semesta terdapat planet layaknya bumi. Seperti biasa, homo sapiens penghuninya. Walau ada yang berbeda dari mereka. Mereka memiliki apa yang kita tidak miliki. Kekuatan ajaib yang dapat mengendalikan elemen air dan tanah. Mereka yang bisa mengendalikan kekuatan air disebut Hyndra. Sementara pengendali tanah disebut Geoman. Semua ini terjadi sejak matinya malaikat utusan Tuhan yang dikirimkan dari surga untuk menolong manusia dalam mengatasi krisis iklim. Kala itu kondisi bumi masih belum tenang. Gunung berapi meletus, badai es, pemanasan global dan bencana alam lainnya. Maka dari itu untuk keselamatan manusia, Tuhan pun menolong mereka dengan mengirimkan keempat malaikat yang merepresentasikan 4 elemen. Api, Air, Tanah, dan Angin. Air susu dibalas air tuba. Manusia yang rakus akan kekuasaan, membunuh malaikat dengan kejamnya. Tatkala mereka baru saja selesai mengamankan bumi, langsung saja ditangkap dan dibunuh. Malaikat Air dan Tanah menjadi korban mereka. Api dan Angin tak mampu menyelamatkan. Pulang ke surga dengan rasa kecewa dan sedih. Bukan karena kematian sesamanya, tetapi karena merasa terkhianati dan tidak dihargai. Mereka semua tahu bahwa ketika malaikat mati, mereka akan hidup lagi di surga. Akan seperti buaya menolak bangkai apabila mereka tidak mengambil kekuatan malaikat tersebut. Mereka meminum darah malaikat-malaikat malang itu dan memperoleh kekuatannya. Satu manusia hanya dapat mengendalikan satu elemen. Kekuatan tersebut akan menjadi warisan turun-temurun ke anak cucunya. Salah satunya adalah Norman.
You may also like
Slide 1 of 9
Darah Dingin [One Shot] cover
SENANDIKA (Zeedel) cover
THE UNYIELDING  [END] cover
Lautan Fathaz cover
GERRY [END] cover
ZERGAN cover
ITS NOT SAME ANYMORE (END) cover
After You, The Rain Felt Different  cover
Langit Semesta cover

Darah Dingin [One Shot]

1 part Complete

Pada suatu semesta terdapat planet layaknya bumi. Seperti biasa, homo sapiens penghuninya. Walau ada yang berbeda dari mereka. Mereka memiliki apa yang kita tidak miliki. Kekuatan ajaib yang dapat mengendalikan elemen air dan tanah. Mereka yang bisa mengendalikan kekuatan air disebut Hyndra. Sementara pengendali tanah disebut Geoman. Semua ini terjadi sejak matinya malaikat utusan Tuhan yang dikirimkan dari surga untuk menolong manusia dalam mengatasi krisis iklim. Kala itu kondisi bumi masih belum tenang. Gunung berapi meletus, badai es, pemanasan global dan bencana alam lainnya. Maka dari itu untuk keselamatan manusia, Tuhan pun menolong mereka dengan mengirimkan keempat malaikat yang merepresentasikan 4 elemen. Api, Air, Tanah, dan Angin. Air susu dibalas air tuba. Manusia yang rakus akan kekuasaan, membunuh malaikat dengan kejamnya. Tatkala mereka baru saja selesai mengamankan bumi, langsung saja ditangkap dan dibunuh. Malaikat Air dan Tanah menjadi korban mereka. Api dan Angin tak mampu menyelamatkan. Pulang ke surga dengan rasa kecewa dan sedih. Bukan karena kematian sesamanya, tetapi karena merasa terkhianati dan tidak dihargai. Mereka semua tahu bahwa ketika malaikat mati, mereka akan hidup lagi di surga. Akan seperti buaya menolak bangkai apabila mereka tidak mengambil kekuatan malaikat tersebut. Mereka meminum darah malaikat-malaikat malang itu dan memperoleh kekuatannya. Satu manusia hanya dapat mengendalikan satu elemen. Kekuatan tersebut akan menjadi warisan turun-temurun ke anak cucunya. Salah satunya adalah Norman.