Prolog Angin selalu identik dengan perusak. Dimana ia selalu dianggap perusuh saat orang lain sedang menyapu. Angin dianggap bencana saat hembusan nya terlalu besar. Bahkan angin yang terlalu besar menandakan hujan datang dan akan menyebabkan bencana. Itulah yang menyebabkan seharusnya angin dan air tidak bersatu. Air identik menyenangkan. Ia dibutuhkan banyak orang. Tetesan air dari langit pun digemari anak-anak. Tapi, air akan menjadi bencana saat angin besar mulai membawa gumpalan awan sehingga air yang jatuh ke bumi melebihi tempat tampungnya. Air dan angin faktanya selalu egois. Mereka saling bermusuhan karena sifat masing-masing. Tapi pada akhirnya mereka akan menyadari bahwa mereka sama saling membutuhkan. Hanya saja semuanya tidak akan berjalan begitu cepat. Air dan angin akan saling takut kehilangan. Mereka akan mengetahui bahwa mereka sebenarnya saling mencintai. Dari suatu hal kecil dengan ego yang tinggi, mereka akan bersatu sangat dekat. Walaupun orang lain tidak akan pernah percaya dan orang lain pun juga mengelak hal itu terjadi. "Sesuatu hal yang bermuara benci, belum tentu akan berujung benci."