Story cover for Destiny Our Love || Jaemin✔️ by cindyyuuu
Destiny Our Love || Jaemin✔️
  • WpView
    Reads 1,212,039
  • WpVote
    Votes 93,818
  • WpPart
    Parts 41
  • WpView
    Reads 1,212,039
  • WpVote
    Votes 93,818
  • WpPart
    Parts 41
Complete, First published Jun 30, 2017
[END]
------
Nara tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan sering berada dalam kelompok tugas yang sama dengan Jeremy yang terkenal cuek. Awalnya, interaksi mereka terasa canggung, tetapi seiring waktu, mereka mulai mengenal satu sama lain lebih dalam. Rasa nyaman tumbuh perlahan, berubah menjadi perasaan yang lebih dalam.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Jeremy menyadari bahwa Mahendra, saudara tirinya, juga menyukai Nara. Mengingat betapa rapuhnya Mahendra setelah kehilangan ibunya, Jeremy merasa harus mengalah. Dengan berat hati, dia mulai menjauh dari Nara, meskipun kenyataannya perasaan mereka tetap ada dan keputusan itu hanya membawa luka bagi keduanya.

Apakah takdir akan memberi mereka kesempatan untuk bersama? Ataukah pengorbanan Jeremy akan menjadi akhir dari kisah mereka?
------
#NCTDREAMFanfiction. Na Jaemin x You. 
Written by cindyyuuu
15 in short story 041017
Revisi terbaru end : 210920
All Rights Reserved
Sign up to add Destiny Our Love || Jaemin✔️ to your library and receive updates
or
#509nct
Content Guidelines
You may also like
It's Always Been You✔️  by WinterAurora00
44 parts Complete
Winter, gadis skater serba bisa dari Thunder Clan, merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk ketika papanya tiba-tiba meminta, atau lebih tepatnya memaksanya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga teman orang tuanya. "Kalau adek nggak mau, papa bakal bakar semua deck yang rapi tertata di kamar adek sampai jadi abu." Ancaman itu langsung menusuk hati Winter. Deck-deck itu bukan sekadar papan luncur. Mereka adalah bagian dari dirinya, saksi setiap kompetisi dan penopang semangatnya. Mana mungkin ia membiarkannya jadi korban amukan sang papa? Dengan terpaksa, ia pun menyanggupi pekerjaan itu meski artinya harus membagi waktu antara kuliah di Universitas Kwangya dan mengurus rumah keluarga majikannya. Merawat empat anak di rumah itu sebenarnya bukan tantangan besar untuk Winter. Ia bisa dengan mudah mengatasi kelakuan si kembar usil, Jisung dan Ningning yang berusia tujuh belas tahun, juga kepolosan Sakuya yang berusia sebelas tahun dan si kecil Ian yang baru enam tahun. Semua terasa terkendali kecuali satu hal: Jaemin, si sulung yang tampaknya menjadikan Winter sebagai target utama untuk mencari-cari kesalahan. "Bener kamu jago masak? Yakin nggak bakal mati kalau makan masakan kamu?" "Otaknya pinter atau nggak sih? Sayang banget masa muda kebuang percuma. Kamu nggak minat nyambung kuliah?" "Baru pagi-pagi aja udah ngilang. Kamu ke mana emang?" Sumpah, kalau saja Jaemin bukan anak majikannya, Winter sudah lama melibas pria itu dengan deck kesayangannya. Menyebalkan bukan main. Namun, di balik semua adu mulut dan tatapan sinis itu, ada sesuatu yang samar. Perasaan yang pelan-pelan menyusup, tapi tak mungkin mereka akui. Di tengah kesibukan menjadi mahasiswa sekaligus satu-satunya gadis di Thunder Clan, mampukah Winter bertahan menghadapi kelakuan Jaemin yang seakan bisa meruntuhkan dunia? Dan apa yang akan terjadi ketika Jisung, Ningning, Sakuya dan Ian mulai menganggap Winter sebagai kakak mereka sendiri?
You may also like
Slide 1 of 9
It's Always Been You✔️  cover
TRÍTI FORÁ cover
Goodbye ; Na Jaemin cover
Thanks J | Lee Jeno ✓ cover
[1] Stranger | Na Jaemin  [REVISI]✔️ cover
Nemesis [JenJaem/NoMin/others] cover
[3] Hey, Stay Here | Na Jaemin ✔ cover
Will You Know (END) cover
Blue Sky » Jaemin X You cover

It's Always Been You✔️

44 parts Complete

Winter, gadis skater serba bisa dari Thunder Clan, merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk ketika papanya tiba-tiba meminta, atau lebih tepatnya memaksanya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga teman orang tuanya. "Kalau adek nggak mau, papa bakal bakar semua deck yang rapi tertata di kamar adek sampai jadi abu." Ancaman itu langsung menusuk hati Winter. Deck-deck itu bukan sekadar papan luncur. Mereka adalah bagian dari dirinya, saksi setiap kompetisi dan penopang semangatnya. Mana mungkin ia membiarkannya jadi korban amukan sang papa? Dengan terpaksa, ia pun menyanggupi pekerjaan itu meski artinya harus membagi waktu antara kuliah di Universitas Kwangya dan mengurus rumah keluarga majikannya. Merawat empat anak di rumah itu sebenarnya bukan tantangan besar untuk Winter. Ia bisa dengan mudah mengatasi kelakuan si kembar usil, Jisung dan Ningning yang berusia tujuh belas tahun, juga kepolosan Sakuya yang berusia sebelas tahun dan si kecil Ian yang baru enam tahun. Semua terasa terkendali kecuali satu hal: Jaemin, si sulung yang tampaknya menjadikan Winter sebagai target utama untuk mencari-cari kesalahan. "Bener kamu jago masak? Yakin nggak bakal mati kalau makan masakan kamu?" "Otaknya pinter atau nggak sih? Sayang banget masa muda kebuang percuma. Kamu nggak minat nyambung kuliah?" "Baru pagi-pagi aja udah ngilang. Kamu ke mana emang?" Sumpah, kalau saja Jaemin bukan anak majikannya, Winter sudah lama melibas pria itu dengan deck kesayangannya. Menyebalkan bukan main. Namun, di balik semua adu mulut dan tatapan sinis itu, ada sesuatu yang samar. Perasaan yang pelan-pelan menyusup, tapi tak mungkin mereka akui. Di tengah kesibukan menjadi mahasiswa sekaligus satu-satunya gadis di Thunder Clan, mampukah Winter bertahan menghadapi kelakuan Jaemin yang seakan bisa meruntuhkan dunia? Dan apa yang akan terjadi ketika Jisung, Ningning, Sakuya dan Ian mulai menganggap Winter sebagai kakak mereka sendiri?