-anggada saraga kesuma- raga meremas kuat kertas kecil-yang ia yakini bahwa ia tak membutuhkan kertas tersebut-berisi biodata singkat gadis yang saat ini menjadi objek pengamatannya dari atap gedung fakultas hukum yang saat ini sedang duduk di dekat jendela perpustakaan yang saat itu terbuka. headphone yang menempel di kepalanya membuat gadis itu sama sekali tak sadar jika sedang di jadikan objek pengamatan. raga tersenyum sumringah sambil otaknya memikirkan berbagai rencana untuk membuat gadis itu bisa tertarik kepadanya, mempersiapkan berbagai cara mulai yang biasa sampai yang tidak biasa alias gila untuk menaklukan gadis itu, diara. -Tamarah diara putri- diara mengatur volume headphone yang di pakainya sampai penuh saat mendengar suara teriakan papanya memenuhi rumah di susul jeritan mamanya yang baginya terdengar sangat memilukan. matanya terpejam saat lagi-lagi rasa nyeri itu kembali datang,selalu seperti itu setiap kali ini terjadi. di tambah lagi kali ini muncul seseorang dari antah berantah yang mengaku sangat menyukai diara dan memaksa gadis itu untuk menjadi pacarnya membuat hidup diara semakin terasa menyabalkan. sosok itu adalah ragaAll Rights Reserved
1 part