Just Be Patient
  • Reads 378
  • Votes 72
  • Parts 9
  • Reads 378
  • Votes 72
  • Parts 9
Ongoing, First published Jul 02, 2017
Aku... Ingin memilikinya,
Sebuah kebahagiaan sempurna 

Tapi... Seperti apa? 
Bukankah selama ini kebahagiaan yang sempurna itu, 

Tidak pernah NYATA? 

Sempat suatu ketika, aku dipertemukan oleh seseorang.
Orang yang merubah diriku, menjauhkanku dari kebahagiaan.
Orang yang kusayang dan sekarang kubenci. 

Tapi bagaimanapun, aku harus melupakan dan memaafkan dirinya, walau ia tak pernah meminta maaf padaku. 

Mungkin inilah sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya. Tak ada yang tahu. 

Sudah saatnya, aku bangkit dari kelamnya diri, adalah saatnya kuberjuang untuk meraih kebahagiaan yang diharapkan, mulai saat ini.

Dan mungkin, Selamanya?


    Masa lalu hanya untuk dikenang,  bukan untuk dipermasalahkan.


                ~Niravelin Izora~


---------------------------------------------
A/N
Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini, [SLOW UPDATE][PEREVISIAN]


Happy reading!






Coverbypins
Changecovertitle#2711217
All Rights Reserved
Sign up to add Just Be Patient to your library and receive updates
or
#104just
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩 cover
FIX YOU cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Kilian [END] cover
MAHESA cover
ERLAN PANDU WINATA cover
 ARGALA cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover

Argavanil

40 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"