PROLOG Jangan tanya seperti apa rasanya. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana ketika seluruh dunia menentang. Mereka hanya melihat dari sisi Arga, tanpa sedikitpun mau mendengar penjelasan dariku. Tentu itu membuatku sangat salah dimata mereka. Tapi bagaimana jika mereka merasakan bagaimana sulitnya aku untuk memutuskan semua ini. Lebih dari apapun aku hanya berfikir kalau Mandala membutuhkanku. Terlepas dari seberapa besar pengorbanan yang sudah Arga berikan untukku. Tapi bukankah cinta itu tanpa pamrih? Untuk kali ini, aku meminta izin pada dunia. Kumohon jinkan aku untuk berbuat salah sekali ini saja, dan akan aku terima balasannya sendiri nanti. Biarkan aku berbuat salah untuk orang yang aku sayangi. Ini perasaan yang berbeda, selama ini yang kutahu hanya menerima. Tanpa tahu bagaimana sakitnya ketika kita telah memberikan perasaan kita yang sesungguhnya kepada seseorang. Dan biarkan aku menanggung sakitnya nanti. Karena yang ku tahu Mandala membutuhkan ku.