Mantan. Manis di ingatan, itulah kata Nathan. Nyatanya memang benar, meski benci telah merasuk namun hati justru menyangkal segala perkara kebencian. Itulah yang Vallery rasakan. Melalui detik-detik menjelang kelulusan disertai mantan yang muncul kembali di kehidupannya. Namun ternyata hatinya keliru. Perihal suatu rasa membuat logikanya mengecam hebat. Untuk kesekian kalinya logika dan hatinya kembali berperang. Lantas siapakah yang pantas untuk mengalah?